25 Okt 2013

Keutamaan Membentuk Keluarga Muslim

Bandung,  24 Oktober 2013
Hari ini pikiranku kembali terbuka.
Yang sebelumnya terpaksa tertutup dalam hal pemahaman N I k A h.
Dalam lingkaran tarbiyah hari ini, guru spiritual memberikan materi yang sebenarnya sudah pernah aku peroleh juga dari guru spiritualku sebelumnya, mungkin karena di lingkaranku yang baru ini masih banyak yang belum menikah (aku diantaranya) maka diberikanlah materi itu kembali.

"Dalam penyampaian materi nanti, saya minta ada yang menambahkan (bagi yang berpengalaman) dan ada yang berpendapat (bagi yang akan menuju kesana)" kurang lebih begitulah kalimat guru spiritualku dalam mukadimahnya.
Kami yang belum berpengalaman ini saling berpandangan, seraya senyum-senyum tidak jelas :) haha.
Seraya memprediksi dan mencoba menganalisis maksud kalimat guru kami. Dan akhirnya ternyata benar, materi hari ini adalah "Keutamaan Membentuk Keluarga Muslim"
Awalnya., aku kurang semangat mendengar tema tersebut.
Karna aku yakin, poin dari pembicaraan ini adalah N I K A H.
Bagaimana akan membentuk keluarga muslim,jika tidak melewati gerbang per N I K A H an terlebih dahulu (ya kan?).  Dan pembahasan sub-sub nya aku yakin, ada ta'aruf dan sebagainya. (hmmm sebenarnya bukan gak suka dengan bahasannya, tapi aku emang lagi nggak pengen ngebahas yang begini, nanti jadi mau *eh...^_^)

Allah SWT maha membolak balikkan hati kita, aku mencoba tenggelam dalam materi hari ini, merasakan pikiran yang merambat diam menyusup ke dalam nalar dan keyakinan pada Allah SWT. Sehingga,seiring dengan kata-kata yang dirangkai guru spiritual materi ini  terasa begitu indah.
Dan  merasuk kedalam pikiranku yang masih berusaha menetralisir antara ego dan kebenaran.
Ada beberapa poin yang aku ingat., tentang keutamaan membentuk keluarga muslim.
Pertama.,  ia nya merupakan perintah dari allah swt.
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” (Ar-Ruum
21)



“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara
kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba
sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang
perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN
MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas
(pemberianNya) dan Maha Mengetahui.”
(An Nuur 32)
“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan,
supaya kamu mengingat kebesaran Allah” (Adz Dzariyaat
49)
“Janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu
perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk” (Al-Isra
32)
“Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang,
kemudian darinya Dia menciptakan istrinya, agar
menjadi cocok dan tenteram kepadanya” (Al-A’raf 189)
“Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan” ( An Nisaa : 4)
Kedua., ia merupakan sunah Rasulullah SAW.
“Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu :
berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan
menikah” (HR. Tirmidzi)


“Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang
telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah.
Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan
pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa
yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena
sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya”
(HR. Bukhori-Muslim)


“Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang
sederhana belanjanya (maharnya)” (HR. Ahmad)



“Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah
kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku
bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah
umat yang lain” (HR. Abdurrazak dan Baihaqi)

“Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan
sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah”
(HR. Bukhari)

Ketiga.,  ia dapat membentuk kepemimpinan diri.

Keempat., ia mampu menjaga keseimbangan kehidupan.
Teringat joke guru spiritualku "Keseimbangan tidak akan tercapai jika ada yang tidak mau menikah, nanti ada yang merasa terzolimi, karena tidak mendapatkan pasangan"
hahaha...iya juga ya, jika seperti itu kasian yang menjadi korban atas keputusan seseorang yang tidak mau menikah dong...:D

Melihat poin 1 dan 2. Aku tertegun., meraba ego yang selama ini menguasai hati., bahwa N I K A H adalah 
hal yang menakutkan dan patut dihindari.
Astaghfirullah...ini benar-benar salah #teriak hatiku.
Melihat poin 3 dan 4
Berarti bahwa, menikah adalah salah jalan menuju kebahagiaan dan penyelamatan diri dan ummat.
Subhanallah ...
Betapa kerdilnya berfikir hingga mata hatipun menumpul. Alhamdulillah, allah swt membuka jalan bagiku untuk mulai membuatnya tajam kembali.
Terkait kriteria,  lihatlah ukhrawinya ...#itu yang dapat kuserap dari pesan guru spiritualku.
Terkait proses., pandanglah berdasar pijakan dimana kita "berdiri" saat ini. #usahakan sefikroh. Sehingga tidak menghambat kegiatan dakwah, yang selama ini telah dibangun (ketika masih sendiri)

Takdir kan menjawab...
Bagaimana proses dan dengan siapa nantinya.

Sebelum dipertemukan, berusahalah selalu untuk mempersiapkan diri dan memantaskan diri.
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang
keji, dan laki-laki yang keji adalah buat
wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang
baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki
yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”
(An-Nur 26)



Wallahualam ...

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya...silahkan tinggalkan sarannya...^_^