14 Des 2013

Allah Sangat Dekat (Kajian Malam Jum'at Daarut Tauhid Bandung)

Bismillah...

Kamis ini diuji lagi dengan keletihan. Tidak hanya tubuh yang letih, hatipun ikut-ikutan letih.
Pulang kuliah masih ada yang menyesak di hati. Mungkin karena kejadian sore itu di dampus. Aku dan teman-teman kembali diuji oleh sikap dosen yang....hmmm ntahlah... Ujuk-ujuk saja membatalkan ujian, hanya karena waktu tidak cukup. Padahal sudah lumayan lama kami menunggu beliau di kelas. Namun, Beliau tidak kunjung datang. Ternyata eh ternyata beliau nelpon KA untuk pindah kelas, namun karena kesalahan teknis, KA tidak mendengar deringan telpon. Kami sekelas buru-buru ke ruangan yang dimaksud Beliau. Namun, yang didapat, Beliau malah ngomong dengan nada tinggi "sudah! waktunya gak cukup. Lain kali saja ujiannya".
Sontak aku dan teman-temanku terkejut dan patah hati. Hmmm, lelah penantian dibayar dengan patah hati.
Kurasakan darahku menjelar kencang ke dada. ntah perasaan sedih ntah emosi. Hati kecilku berbisik untuk tetap tenang dan mengambil ibrah dari semuanya.

Kamis, malam jum'at. Malam ini aku ingin kembali mengikuti kajian di DT. Namun, si Lelah berbisik manja untuk tetap di kos dan beristirahat.

Alhamdulillah di atas jalan yang basah, karena di guyur hujan sore itu aku dan temanku melangkahkan kaki menuju pengajian Ma'rofatullah di DT.
Aku senang, Allah berikan kesempatan untuk datang kesana. Alhamdulillah...

Malam ini, Aa' kembali menjadi Imam, Beliau kembali membacakan surah Ar-Rahman, surah cintaNya sukses membasahi mata dan menggetarkan hati.
Allahu Rahman...sungguh Allah Maha Baik...Apa yang tidak Allah beri ke kita? (ada yang berani menjawab tidak?)
Aku rasa tidak. Karena, jika hari ini Allah tidak memberikan udara saja. Tentunya kita tidak akan mampu beraktifitas seperti biasa.

Allahu Akbar....

Malam ini kembali diingatkan oleh Allah SWT melalui taujih yang diberikan oleh Aa'.
kalimat-kalimat yang disampaikan Beliau memang tidak asing lagi. Namun, aku tertegun setiap kalimat yang dirangkai Sang Ustd. Aa'.

lebih kurang yang aku ingat tentang kajian malam itu...
Allah sangat dekat dengan kita...Allah maha mengetahui tentang apa saja yang kita lakukan.
Allah maha pemberi atas apapun yang kita inginkan...maka berdo'alah...
Jika ingin rezeki lancar...maka berdoalah pada dzat yang berkuasa akan hal itu.
Jika ingin mendapatkan seorang kekasih (pendamping hidup) maka berdoalah pada Allah yang memiliki hati seseorang.
Karna Allah maha pengabul do'a.
Laa illa hailla anta subhana inni kuntu minadzolimin
Sesunggunya tiada illah selain dia, dan kita hanyalah makhluk yang dzolim.
Serahkan segala urusan kepadaNya, karena Dialah yang maha berkuasa atas diri kita. Karena, kenyataannya kita memang makhluk yang lemah dan dzolim.
Jika ingin pintar, bisa menghapal alqur'an dan sebagainya jangan lupa berdoa dan meminta kepadanya.
Dan berusahalah menghindari hal-hal yang dapat menghambat do'a seperti maksiat, memakan yang haram dan hal lainnya yang tidak disukai Allah SWT.


Seperti biasa kajian ditutup dengan do'a dan muhasabah bersama.
Untaian doa yang disambut dengan derai air mata jamaah memperlihatkan kehusyukan seorang hamba yang tengah meminta kepada Robbnya...

Wallahualam



6 Des 2013

Kekasihku

Hari itu, sepanjang jalan aku terusik dengan bisikan-bisikan yang menyelinap dihati, aku merasa ada yang timpang dengan diriku.
Tapi, aku belum tau itu apa.
Hari berikutnya, aku kencoba menghitung langkah, namun belum berhenti langkahku. Hatiku kembali berbisik bahwa ada yang timpang dengan diri ini. Aku merasa, seharusnya ada yang menopang ketimpangan itu, tapi hati bertanya kembali...apa?
Hari ini dibawah tirai rahmatNya aku yang selalu bertanya tentang apa yang seharusnya menopang ketimpangan itu,  telah tau jawabnya....
Aku sadar bahwa setiap yang diciptakanNya tidak ada yang timpang...semua berjalan dengan keselarasan dan keseimbangan...
Dan begitu juga aku, aku yakin allah tidak mungkin membiarkanku timpang dalam hidup ini....hanya saja belum waktunya aku menikmati "keselarasan dan kesimbangan hidup" itu.
...
Kekasih...
Apa kabar?
Dibawah rinai rahmatNya
Aku memanggilmu sebagai tanda bahwa aku merindukan hadirmu.
Kekasih kau adalah janjiNya yang diberikan allah padaku...
Jika memang masih terasa berat atau pun sulit berjalan menuju dermaga yang dituliskan Allah, mari kita dekatkan diri padaNya
Aku disini akan selalu berdo'a untukmu, untuk kita dan untuk penerus estafet perjuangan kita nanti...
Kekasih...
Rupamu masih sulit ku lukiskan dan sikapmu masih sulit ku bayangkan
Namun, aku yakin rupamu kan setampan akhlakmu.
Jika nanti Dia telah menakdirkan kita bersatu, tiada lagi tabir yang menghalangi kita untuk memeluk "keselarasan dan keseimbangan" itu
...
Kekasih...
Dengan Perahu ikhtiar yang beratap sabar dan berhiaskan takwa...
Kita tengah mengayuhnya saat ini demi memperoleh pelajaran di setiap perjalanan sebagai bekal hidup dalam bingkai kasihNya
Semoga Allah mempermudah kita untuk tiba di dermaga pertemuan 

Ku titip do'a dan rindu pada allah untukmu duhai kekasih...


Wallahualam
Hanya sebuah rangkaian kata pengantar tidur

Mau dibawa ke mana Indonesia?

Indonesia, tanah tempat ditakdirkannya aku dilahirkan.
Merah putih sebagai bukti perjuangan para pahlawan dahulunya.

Allah ya rohim...
Aku bingung ingin memulainya dari mana. keresahan ini sungguh membuat aku terhenyak hingga aku bertanya mau dibawa kemana indonesia ini. Katanya indonesia itu kaya alamnya, tapi itu memang benar. Katanya indonesia kaya akan suku dan budaya, dan itupun benar. Katanya indonesia itu beragam bahasanya, tapi itu juga benar. 
Semua itu bukan kata isapan jempol belaka. Banyak yang kagum dengan indonesia, dengan banyak keragaman bahasa, suku, budaya dan banyaknya pulau yang terbentang dari sabang sampai merauke, bisa disatukan dengan satu kata yaitu NKRI. Dulu aku pernah dengar, indonesia selalu memegang adat ketimurannya. Tapi itu katanya. aku tidak tahu apakah itu benar adanya?
Aku semakin bingung sudah lama menyandang status kewargenagaraan ini, namun kenapa polemik yang terjadi dalam masyrakat sejak aku mengenal kata INDONESIA. Selalu saja sama. aku coba menapik semua kabar yang menjelek-jelekkan indonesia. Namun, maaf aku tak bisa. karna itu bukan katanya lagi, tapi itulah realita.

Allah ya Latif...
Lembutkanlah hati ini, untuk lebih banyak berfikir tentang segala yang engkau ciptakan sungguh semua itu tidak mungkin tanpa maksud, aku yakin engkau mengundang kami untuk selalu bertafakur akan segala yang terjadi dengan indonesia ini.
Semakin usia beranjak senja, semakin jelas kondisi yang harus ku terima, bagaimana anak-anak ku nanti? Jika saat ini saja aku masih bingung, mau dibawa kemana indonesia ini?
sopan santun, budi pekerti luhur dan jiwa bergotong royong seolah terkikis oleh zaman. Mereka hanya menjadi bahasan asyik dalam diskusi-diskusi terbuka saja. Hanya sedikit yang mau mengaplikasikannya dalam bermasyarakat.

Allah ya Ghofur...
Ampunilah kami yang tidak tahu menjaga ciptaanmu...
Ampuni akan segala ketamakan dan keserakahan kami.
Berilah petunjukmu agar kami termasuk orang-orang yang mampu memperbaiki diri

Mulai dari diri, keluarga, masyarakat dan negara.
Mungkin itulah kunci perbaikan. agar indonesia punya misi yang jelas dan tidak terseyok-seyok dalam perputaran waktu kedepan.
Agar anak cucu yang lahir nanti. berkata pada INDONESIA Ya Allah aku bangga engkau lahirkan di tanah syurga ini.


Wallahualam

Allah Maha Pencipta, Mengadakan dan Pembentuk Rupa (Kajian Malam Jum'at Daarut Tauhid Bandung)

Malam jumat ini kajian ma'rifatullah membahas tentang sifat allah yaitu kholiqul bariiul Mushowwir (allah maha pencipta, maha mengadakan dan maha pembentuk rupa).
Berkaitan dengan surah cintaNya :
QS. Al Hasyr ayat 24
هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 

Seperti biasa sang ust bertanya pada hadirin. Apakah allah melihat kita? Apakah allah tahu apa yang sedang kita lakukan? Pertanyaan-pertanyaan pengantar tersebut terus bergulir, seolah sang ustad ingin menyadarkan diri ini bahwa kita ada dalam pengawasan allah dan tidak pernah luput dari perhatian allah swt. Dan sang ustad juga tak lupa mendoakan semoga kehadiran kita dalam majelis malam itu mendapatkan berkah dari allah swt.
...
Allah maha pencipta allah maha pembentuk rupa dan allah maha mengadakan.
Tidak perlu contoh rumit, sang ustad memberikan contoh yang dekat sekali dengan sekitar kita.
Mulai dari anggota tubuh dan bagian-bagiannya, mungkin tidak asing di pendengaran. Namun, pada kenyataannya contoh yang diberikan sang ustad masih mampu menghipnotis hadirin. "Masyaallah, allah maha pendesaign...mulai dari sperma yang masuk ke indung telur, proses pembentukan manusia di dalam perut, retina yang sangat kecil sekali, lidah yang bisa merasakan manis, asin, pahit, semua adalah kekuasaan allah" lebih kurang sang ustad berkata demikian. Masyaallah ujarnya lagi, ada bagian tubuh kita yang tidak dikasih rasa sakit jika dipotong,  contohnya kuku dan rambut. Coba bayangkan ketika rambut dan kuku dipotong mengeluarkan darah dan berasa sakit, tentulah barbershop sudah seperti tempat pemotongan daging. Sontak kalimat sang ustad disambut tawa hadirin. Kalimat-kalimat ustad yang renyah dan dibumbui jokes penuh makna, mampu mengahanyutkan hadirin untuk terus mengikuti kajian yang diberikannya.
...
Masyaallah...nasihat-nasihat beliau sungguh luar biasa khususnya bagiku.
Jika semua kita, ketika melihat apapun selalu ingat bahwa semua itu adalah ciptaan Allah SWT. Maka, tidak akan ada lagi lisan yang selalu menghina dan hati yang mendengki.
Karna seyogyanya ketika kita menghina sesuatu maka sesungguhnya kita telah menghina penciptanya. Astaghfirullahal adzim...inilah kebanyakan kita, terkadang kita dengki melihat orang cantik, pintar dan kaya. Apakah kita termasuk orang-orang yang cinta dunia dan kufur nikmat? naudzubillah
...
Kita tidak perlu minder dengan segala kekurangan kita, karena kekurangan itu hanyalah ada di pandangan makhluk saja. Bersyukurlah jika allah memberikan kita kulit yang tidak putih, tubuh yang tidak tinggi, rambut yang keriting, lalu ada tompel di pipi, gigi yang kurang rata dan hidung yang kurang mancung. Karena sesungguhnya disanalah letak kekuasaan allah dan kasih sayangNya. Jika kita mau bertafakur atas ciptaannya.
Kita tidak tahu jika allah memberikan kita rupa yang elok tubuh yang atletis kulit yang putih dan sebagainya. Apakah semua itu mampu membuat kita bersyukur atau malah kufur dan bahkan sombong terhadap apa yang kita miliki.  Innalillah...
...
Suku kita memang berbeda-beda, tapi kita tidak ada yang bisa memilih dan meminta ketika di dalam kandungan pada allah, kita maunya suku apa, karena semua itu adalah kekuasaan Allah SWT. Ya allah...aku maunya disuku itu saja disuku ini saja. Semua telah ditetapkan oleh allah, maka tidak ada alasan bagi kita untuk mencibir suku lainnya.
...
Allah maha pencipta...
Dari beberapa ciptaannya ada yang bertugas untuk menguji kita. Apakah kita mampu bertakwa pada allah atau tidak. Contohnya babi dan rokok. Babi adalah hewan yang diciptakan allah swt dengan desaign yang sungguh luar biasa. Namun, memakan babi haram hukumnya dalam ISLAM. Bukan berarti mentang-mentang babi ciptaan allah lantas kita dengan mudah melanggar ketentuan allah untuk memakannya.
Rokok, juga allah yang menciptakan, manusia hanya merangkai bahan-bahannya saja. Namun, kehadirannya juga merupakan ujian untuk kita.
...
Jika kita tidak mau berfikir atas segala yang diciptalan allah swt maka bersiaplah hidup dalam kegelisahan dan kesiasiaan.
Sungguh
Allah swt maha pencipta...maha mengadakan dan maha pembentuk rupa.

Wallahualam

2 Des 2013

Tradisi Curhat

Tradisi Curhat, tulisan pertama yang dipublish oleh dakwatuna.
Awalnya nggak pede membiarkan jari jemari menari diatas keyboard, menekan satu persatu huruf, dan merangkai kata menjadi kalimat.
Namun, lappy sudah terlanjur dipangkuan, kenapa harus menyianyiakan kesempatan untuk duduk manis sejenak, mengelola ide yang seakan berdesakan datang dengan girangnya.
Satu huruf, satu kalimat hingga akhirnya menjadi deretan paragraf. Jadilah sebuah tulisan yang masih jauh dari sempurna.
Alhamdulillah ketidaksempurnaan itulah yang akhirnya melengkapi halaman web dakwatuna.
Semoga ini menjadi salah satu pintu untuk beramal ma'ruf...
Aamiin...