21 Jul 2012

Perasaan yang Bicara

Ntah darimana ianya bermula
Dawai-dawai hati begitu lembut bergetar
Membawa nada syahdu yang menyusup pelan ke dalam bilik hati
Menggoda rasa untuk terus merawatnya
Membangkitkan sebuah asa untuk memilikinya

FitrahNya begitu manis
Membuai jiwa  terlelap dalam buaian rasa dan asa
Berharap bertemu dalam kesyahduan kasihNya
Semoga harapan tak lekas menguap oleh kebisuan kata

Inilah jika perasaan yang bicara
Untaian kata tak lagi mampu melukiskannya
Hanya kebisuan yang mampu mendengar jeritan nada cinta
Mengoyak jiwa yang berharap kasih
Menyatukan dua hati dalam mahabbah padaNya

13 Jul 2012

Memenuhi Undangan Walimah

Hari ini first time pergi ke Rengat ibu kota kabupaten Indra giri Hulu dengan mengendarai sepeda motor. Hari ini tanggal 07 July akan aku kenang sebagai sejarah adventure yang menyegarkan. Bukan maksud untuk melebih-lebihkan namun itulah perasaan yang sedang mengisi hatiku. Betapa bahagia dan bangganya, bisa dengan enteng mengendarai sepeda motor ke tempat yang lumayan jauh dari tempat tinggalku. Bagaimana tidak merasa enteng, karena izin dari orangtua untuk bepergian sudah di SK kan alias udah dapat ridho dari orangtua. Kunci dalam bepergian atau adap dalam bepergian salah satunya adalah mengantongi ijin dari orangtua atau orang rumah, selebihnya adalah berdo’a dan memohon keselamatan pada Sang Khaliq.
Kepergian kali ini bukan untuk menghabiskan waktu libur, tetapi lebih dari itu yaitu memenuhi salah satu hak seorang muslim atas muslim lainnya. Hari ini hari sabtu adalah hari walimatul ursy salah seorang kakak senior di kampusku dulu. Alhamdulillah allah memberikan kesempatan bagiku untuk dapat menghadirinya. Sungguh bahagianya. Alhamdulillah aku bepergian tidak sendirian, aku pergi bersama seorang temanku.
Dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam setengah kami sampai di tempat walimatul ursy tersebut. Terlihat halaman rumah yang tengah menggelar walimahan masih terlihat sepi, namun dari luar kami mendengar sayup-sayup suara seorang Kiyai (sepertinya) sedang memberikan wejangan kepada kedua mempelai. Aku dan temanku masih single, sadarkan akan status tersebut kami memacu langkah untuk segera masuk kerumah tersebut (walau rada nggak nyambung ^^). Berharap dapat mengantongi wejangan Kiyai tersebut, dan Alhamdulillah walau sedikit kami dapat mendengarkannya.  
Ada kisah lucu, sebelum tiba di tempat perhelatan tersebut. Aku dan temanku bermaksud menuntaskan urusanku di DPD P*S Kabupaten INHU. Namun, kantor itu tutup dan tidak terlihat sedikitpun tanda-tanda adanya pengurus. Karena kami orangnya sedikit supel (hihihi) kami mendaratkan kaki hingga kebelakang gedung kantor, dan menemukan seseorang yang sedang bekerja dengan berbagai peralatan perabotannya. Dengan enteng lelaki itu mengatakan kepada kami bahwa kunci kantor biasanya ditaroh disana seraya menunjukkan posisi kunci itu biasanya diletakkan. Tak lama setelah itu muncul seorang lelaki yang rambutnya sudah dirayapi uban, dari penjelasannya tentang seseorang yang kami tanyakan keberadaannya, bahwa seseorang itu  sedang menghadiri pernikahan. Dengan wajah rada oon  aku dan temanku terpelongo dan serentak tertawa. Kami lupa, bahwa orang yang sedang kami cari itu kan sedang bersanding dengan kakak senior kami yang tengah melangsungkan walimatul ursynya. Tak elaklah sepanjang jalan kami terkekeh kekeh.
Kembali pada suasana walimatul ursy, kakak senior kami itu sungguh memesona demikian pula halnya dengan lelaki yang berada disamping kanannya yang menggunakan warna baju seragam yaitu putih. Selanjutnya acara foto-foto…
 
 Aku dan temanku juga diberikan kesempatan untuk menjadi sie. Penjaga hidangan (hehehe) sekali jaga dua tiga makanan libas (Lapppeeer). Alhamdulillah, ini bukan hanya mengahadiri walimatul ursy, tapi juga ajang kumpul atau reunion. Disana banyak kakak-kakak yang dulu telah menyemprotkan warna ukhwah saat aku dan temanku di SMA dulu. Selain itu, aku juga bisa sekalian silaturahim dengan teman-teman, adik-adik dan kakak-kakak yang tergabung dalam Formasi Inhu. Sungguh hangat. Seperti sudah lama tidak bertemu “koloni” semenjak terdampar di kampong. Semoga Allah memberkahi pertemuan kami. Hmmm, tidak hanya itu (^_^) teman-teman yang dari Unri dan UIR juga datang (Happy dech) terobati rasanya rindu dihati.
Sekitar pukul 3 sore aku dan temanku pamit pada kakak senior untuk pulang ke air molek (daerah temapat tinggal kami) karena terlihat cuaca seperti kurang bersahabat. Langit hitam sedang berarak menutupi kegagahan mentari.
Dalam perjalanan pulang, aku dan temanku tidak mau membuang kesempatan, selagi masih berada di Rengat, kami menyempatkan diri untuk memijakkan kaki di Danau Raja (taman wisata rengat). Dan kami futu-futu ^^v
 

Lelah futu-futu, kami segera melanjutkan perjalanan pulang, karena jarak yang harus kami tempuh masih lumayan jauh. Alhamdulillah sekitar pukul 16.33 kami tiba di air molek, namun, kami tidak segera pulang. Karena kami mendadak terjerat rindu oleh suasana SMP N 1 Pasir Penyu tempat kami sekolah dulu, sedikit bernostalgia disana. Mengingat-ingat tiap kejadian di tiap sudut sekolah, mulai dari kantin, kelas, pohon celi, lapangan di belakang pustaka hingga di pelataran labor fisika, banyak kisah dan cerita yang terekam jelas diingatan kami. Terkadang sambil terkekeh-kekeh dan istighfar disela nostalgia. Dan tentunya agenda yang tidak ketinggalan adalah futu-futu lagi…^^
 
The last, perjalanan ini kami tutup dengan menyantap pempek Palembang di tempat Favorit kami.