Sulit rasanya mengambil sebuah
keputusan yang berkaitan dengan pendamping hidup. Tiada rasa selain merana, kegelisahan
hati yang umumnya dirasakan oleh seorang wanita jika usia telah beranjak senja
namun pendamping hiduppun belum jua menghampiri. Hingga terkadang, pilihan
dalam menentukan pendamping hidup tidak lagi berpatokan pada karakter atau
sifat yang diperintahkan Nabi. Karakter yang menjadi patokan menguap bersama
senjanya usia sang gadis.
Memilih jalan untuk segera
mengakhiri masa lajang bukanlah keputusan yang mudah, terkadang geliat semangat
masa muda masih menjadi dinding untuk segera memilih hidup bersama pasangan.
Tak ayal, sebagian pemuda yang memiliki keinginan menikahi seorang gadis harus
mundur, karena alasan sang gadis yang diinginkannya memilih untuk melanjutkan
studi ataupun karirnya. Alasan klasik lain adalah karena usia yang masih muda,
ataupun kesiapan sang gadis yang belum matang untuk mendampingi dan mengurus
pasangannya. Setiap pilihan sudah tentu ada resiko dan konsekuensinya. Namun,
hanya sedikit yang berani untuk menghadapinya.
So, ketika
sebuah pilihan tersebut telah tiba nanti, berbuatlah sesuai dengan syari’at.
Menyerahkan seutuhnya pada Sang Maha Tahu, Sang Maha Hidup, Sang Pemilik
Rahasia dan Sang Maha Penguasa segalanya. Allah SWT lebih mengetahui apa yang
dibutuhkan hambanya. Terkadang kita hanya melihat sebelah mata saja, tanpa
melihat sisi lain yang diberikan oleh Allah. Maka, Sholat dan berdo’alah karena
da’a adalah senjata orang-orang beriman. Selanjutnya bertawakallah pada Allah
SWT. Dan ambillah keputusan yang kita yakini itulah pilihan dari Allah SWT.
Wallahu’alam…^^