25 Feb 2016

(Ber)Syukur

Ketika bekerja mencari nafkah, hindari mengeluh. Itu hanya mengurangi keberkahan rezeki dan mengundang murka Sang Pemberi Rezeki. Bayangkan Anda diberi kue oleh seseorang, tapi tiada henti Anda berkeluh-kesah tentang kue tadi. Tentu saja, si pemberi kue itu sakit hati. Apa mungkin kue Anda ditambahi?

Lagi pula, mengeluh juga melemahkan otak dan tubuh. Jadinya gampang sakit. Tak cukup sampai di situ, si pengeluh juga mengusir orang yang baik-baik (karena muak mendengar keluhannya) dan menghimpun orang yang jelek-jelek (si pengeluh lainnya, katanya sih curhat). Parahnya lagi, apa yang Anda keluhkan malah semakin menjadi-jadi. Memburuk.

Ingat, bekerja adalah fitrahnya manusia. Maka dari itu, syukuri pekerjaanmu. Syukuri keberadaanmu.

Sekiranya Nabi Adam tidak mengambil buah khuldi, apa yang akan terjadi? Masihkah ia, istrinya, dan seluruh keturunannya tetap menghuni surga? Nggak juga. Cepat atau lambat, ia akan take off dari surga dan landing di bumi, hehehe. Dari berbagai ayat kita mengetahui bahwa Nabi Adam akan berdinas di bumi sebagai khalifah. Bekerja. Sebagai pemimpin. Sebagai pemakmur.

Perhatikan baik-baik. Sewaktu berdiam di surga, Adam tidak beroleh gelar khalifah. Namun sewaktu menjalani aktivitas dan rutinitas di bumi, barulah ia beroleh gelar khalifah. Memang, hidup di bumi itu penuh perjuangan. Yah begitulah fitrah manusia selagi ia masih hidup. Bekerja. Berjuang.

Ibaratnya kapal, memang aman dan nyaman saat diam bersandar di dermaga, tapi bukan untuk itu kapal dibuat. Sebuah kapal sejati dirancang untuk membelah ombak bahkan menerjang badai. Bekerja. Berjuang. Right?

Sekali lagi, syukuri pekerjaanmu. Syukuri keberadaanmu. Sampaikan tulisan ini kepada tim Anda dan keluarga Anda. Mengingatkan mereka.

Di Surah Ar-Rahman, kalimat 'nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan' diulang sampai 31 kali. Ini seruan kepada manusia untuk mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Janganlah mendustakan. Ini menurut Syaikh Amru Khalid. Menurut Imam As-Suyuthi pula, pengulangan itu untuk memantapkan pemahaman manusia tentang bersyukur.

Akhirnya, bersyukurlah. Semoga hidup kita berkah berlimpah.


14 Feb 2016

Agar Tidak Ada Lagi yang Berkata Bahwa Muslim "..."

Suatu hari, Umar sedang duduk di bawah pohon kurma dekat Masjid Nabawi. Di sekelilingnya, para sahabat sedang asyik mendiskusikan sesuatu.
Tiba-tiba datanglah 3 orang pemuda. Dua pemuda memegangi seorang pemuda lusuh yang diapit oleh mereka.

Ketika sudah berhadapan dengan Umar, kedua pemuda yang ternyata kakak beradik itu berkata :
"Tegakkanlah keadilan untuk kami, wahai Amirul Mukminin!"

"Qishashlah pembunuh ayah kami sebagai had atas kejahatan pemuda ini !".

Umar segera bangkit dan berkata :
"Bertakwalah kepada Allah, benarkah engkau membunuh ayah mereka, wahai anak muda?"

Pemuda lusuh itu menunduk sesal dan berkata :
"Benar, wahai Amirul Mukminin."

"Ceritakanlah kepada kami kejadiannya.", tukas Umar.

Pemuda lusuh itu kemudian memulai ceritanya :

"Aku datang dari pedalaman yang jauh, kaumku memercayakan aku untuk suatu urusan muammalah untuk kuselesaikan di kota ini. Sesampainya aku di kota ini, ku ikat untaku pada sebuah pohon kurma lalu kutinggalkan dia (unta). Begitu kembali, aku sangat terkejut melihat seorang laki-laki tua sedang menyembelih untaku, rupanya untaku terlepas dan merusak kebun yang menjadi milik laki-laki tua itu. Sungguh, aku sangat marah, segera ku cabut pedangku dan kubunuh ia (lelaki tua tadi). Ternyata ia adalah ayah dari kedua pemuda ini."

"Wahai, Amirul Mukminin, kau telah mendengar ceritanya, kami bisa mendatangkan saksi untuk itu.", sambung pemuda yang ayahnya terbunuh.

"Tegakkanlah had Allah atasnya!" timpal yang lain.

Umar tertegun dan bimbang mendengar cerita si pemuda lusuh.

"Sesungguhnya yang kalian tuntut ini pemuda shalih lagi baik budinya. Dia membunuh ayah kalian karena khilaf kemarahan sesaat", ujarnya.

"Izinkan aku, meminta kalian berdua memaafkannya dan akulah yang akan membayarkan diyat (tebusan) atas kematian ayahmu", lanjut Umar.

"Maaf Amirul Mukminin," sergah kedua pemuda masih dengan mata marah menyala,

"Kami sangat menyayangi ayah kami, dan kami tidak akan ridha jika jiwa belum dibalas dengan jiwa".

Umar semakin bimbang, di hatinya telah tumbuh simpati kepada si pemuda lusuh yang dinilainya amanah, jujur, dan bertanggung jawab.

Tiba-tiba si pemuda lusuh berkata :
"Wahai Amirul Mukminin, tegakkanlah hukum Allah, laksanakanlah qishash atasku. Aku ridha dengan ketentuan Allah", ujarnya dengan tegas.

"Namun, izinkan aku menyelesaikan dulu urusan kaumku. Berilah aku tangguh 3 hari. Aku akan kembali untuk diqishash".

"Mana bisa begitu?", ujar kedua pemuda yang ayahnya terbunuh.

"Nak, tak punyakah kau kerabat atau kenalan untuk mengurus urusanmu?", tanya Umar.

"Sayangnya tidak ada, Amirul Mukminin".
"Bagaimana pendapatmu jika aku mati membawa hutang pertanggung jawaban kaumku bersamaku?", pemuda lusuh balik bertanya kepada Umar.

"Baik, aku akan memberimu waktu tiga hari. Tapi harus ada yang mau menjaminmu, agar kamu kembali untuk menepati janji." kata Umar.

"Aku tidak memiliki seorang kerabatpun di sini. Hanya Allah, hanya Allah-lah penjaminku wahai orang-orang beriman", rajuknya.

Tiba-tiba dari belakang kerumunan terdengar suara lantang :
"Jadikan aku penjaminnya, wahai Amirul Mukminin".

Ternyata Salman al-Farisi yang berkata.

"Salman?" hardik Umar marah.
"Kau belum mengenal pemuda ini, Demi Allah, jangan main-main dengan urusan ini".

"Perkenalanku dengannya sama dengan perkenalanmu dengannya, yaa, Umar. Dan aku mempercayainya sebagaimana engkau percaya padanya", jawab Salman tenang.

Akhirnya dengan berat hati, Umar mengizinkan Salman menjadi penjamin si pemuda lusuh. Pemuda itu pun pergi mengurus urusannya.

Hari pertama berakhir tanpa ada tanda-tanda kedatangan si pemuda lusuh. Begitupun hari kedua. Orang-orang mulai bertanya-tanya apakah si pemuda akan kembali. Karena mudah saja jika si pemuda itu menghilang ke negeri yang jauh.

Hari ketiga pun tiba. Orang-orang mulai meragukan kedatangan si pemuda, dan mereka mulai mengkhawatirkan nasib Salman, salah satu sahabat Rasulullah S.A.W. yang paling utama.

Matahari hampir tenggelam, hari mulai berakhir, orang-orang berkumpul untuk menunggu kedatangan si pemuda lusuh. Umar berjalan mondar-mandir menunjukkan kegelisahannya. Kedua pemuda yang menjadi penggugat kecewa karena keingkaran janji si pemuda lusuh.

Akhirnya tiba waktunya penqishashan. Salman dengan tenang dan penuh ketawakkalan berjalan menuju tempat eksekusi. Hadirin mulai terisak, karena menyaksikan orang hebat seperti Salman akan dikorbankan.

Tiba-tiba di kejauhan ada sesosok bayangan berlari terseok-seok, jatuh, bangkit, kembali jatuh, lalu bangkit kembali.

”Itu dia!” teriak Umar.
“Dia datang menepati janjinya!”.

Dengan tubuhnya bersimbah peluh dan nafas tersengal-sengal, si pemuda itu ambruk di pangkuan Umar.

”Hh..hh.. maafkan.. maafkan.. aku, wahai Amirul Mukminin..” ujarnya dengan susah payah,
“Tak kukira... urusan kaumku... menyita... banyak... waktu...”.
”Kupacu... tungganganku... tanpa henti, hingga... ia sekarat di gurun... Terpaksa... kutinggalkan... lalu aku berlari dari sana..”

”Demi Allah”, ujar Umar menenanginya dan memberinya minum,

“Mengapa kau susah payah kembali? Padahal kau bisa saja kabur dan menghilang?” tanya Umar.

”Aku kembali agar jangan sampai ada yang mengatakan... di kalangan Muslimin... tak ada lagi ksatria... menepati janji...” jawab si pemuda lusuh sambil tersenyum.

Mata Umar berkaca-kaca, sambil menahan haru, lalu ia bertanya :
“Lalu kau, Salman, mengapa mau- maunya kau menjamin orang yang baru saja kau kenal?"

Kemudian Salman menjawab :
" Agar jangan sampai dikatakan, dikalangan Muslimin, tidak ada lagi rasa saling percaya dan mau menanggung beban saudaranya”.

Hadirin mulai banyak yang menahan tangis haru dengan kejadian itu.

”Allahu Akbar!”, Tiba-tiba kedua pemuda penggugat berteriak.

“Saksikanlah wahai kaum Muslimin, bahwa kami telah memaafkan saudara kami itu”.

Semua orang tersentak kaget.

“Kalian...” ujar Umar.
“Apa maksudnya ini? Mengapa kalian..?” Umar semakin haru.

Kemudian dua pemuda menjawab dengan membahana :
”Agar jangan sampai dikatakan, di kalangan Muslimin tidak ada lagi orang yang mau memberi maaf dan sayang kepada saudaranya”.

”Allahu Akbar!” teriak hadirin.

Pecahlah tangis bahagia, haru dan sukacita oleh semua orang.
MasyaAllah..., saya bangga menjadi muslim bersama kita ksatria-ksatria muslim yang memuliakan al islam dengan berbagi pesan nasehatnya untuk berada dijalan-Nya..
Allahu Akbar…!


(MedSosChat)

8 Feb 2016

Apa Kabar Hafalan Kita

Moga bermanfaat.. ๐Ÿ˜Š

Ketika Hafalan Perlahan Hilang
Cukuplah satu ayat yang terlupa dari hafalan yang ada sebagai teguran keras dari Allah pada diri seorang penghafal Al-Qur’an.

Teringat akan wejangan ustadz bahwa Al-Qur’an itu suci dan hanya mau melekat di hati orang-orang yang suci (selalu berusaha menjaga kesucian diri dari dosa dan kesalahan).

Al-Qur’an itu sensitif dan sangat cemburu ketika ia tak lagi jadi prioritas dan tidak dijaga dengan baik.

Hafalan yang benar-benar lancar tanpa cacat akan sangat terasa nikmatnya ketika kegiatan muraja’ah atau mengulang hafalan.

Lalu bagaimana seandainya yang terlupa tidak hanya satu atau dua ayat, tapi satu atau dua juz bahkan lebih?
Seakan-akan hafalan tersebut hilang visualisasinya dalam memori saat lisan tak lagi bisa melantunkannya secara refleks.

Cukuplah itu sebagai tanda bahwa ada yang salah dengan perilaku kita, ada yang salah dari manajemen waktu dan kesibukan, ada malam yang mungkin sering terlewatkan dari kegiatan menjaga Al-Qur’an, ada hati yang sering terlenakan, frekuensi muraja’ah dan tilawah yang tak berimbang, dan mungkin ada dosa dan kesalahan yang dilakukan.

Evaluasi diri dan segera lakukan perbaikan bagaimanapun caranya agar Allah mengembalikan lagi kepercayaanNya pada diri kita.

Karena menghafal adalah sebuah proses perjuangan, ia tidak mungkin bisa diperjuangkan dengan ala kadarnya.
Kenapa berjuang itu manis? Karena ada niat yang harus senantiasa diluruskan dan diperbarui, ada pengorbanan yang harus terus dilakukan, juga ada cinta yang selalu meminta untuk dibuktikan.

Ya Allah jika nanti telah habis masa kami di dunia ini, ingin rasanya diri ini engkau panggil dalam kondisi husnul khatimah, dengan simpanan ayat-ayat Al-Qur’an yang sempurna, teramalkan, lagi terjaga dengan baik.


# tepuk dada tanya iman.. Lalu bagaimana hafalan kitaaa? :'')
Mari sama2 kita perbaiki hafalan kita




(Copas From Medchatsos)

Say No to Leave a Dua

Seorang istri menceritakan kisah suaminya pada tahun 1415 H, ia berkata :
Suamiku adalah seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia menikahiku pada tahun 1390 H. Aku tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi. Aku takjub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri setelah setahun pernikahan kami.

Lalu suamiku pindah kerjaan di daerah timur Arab Saudi. Sehingga ia berangkat kerja selama seminggu (di tempat kerjanya) dan pulang tinggal bersama kami seminggu. Hingga akhirnya setelah 3 tahun, dan putriku telah berusia 4 tahun… Pada suatu hari yaitu tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh ia mengalami kecelakaan, mobilnya terbalik. Akibatnya ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter spesialis mengabarkan kepada kami bahwasanya ia mengalami kelumpuhan otak. 95 persen organ otaknya telah rusak. Kejadian ini sangatlah menyedihkan kami, terlebih lagi kedua orang tuanya lanjut usia. Dan semakin menambah kesedihanku adalah pertanyaan putri kami (Asmaa’) tentang ayahnya yang sangat ia rindukan kedatangannya. Ayahnya telah berjanji membelikan mainan yang disenanginya…

Kami senantiasa bergantian menjenguknya di Rumah Sakit, dan ia tetap dalam kondisinya, tidak ada perubahan sama sekali. Setelah lima tahun berlalu, sebagian orang menyarankan kepadaku agar aku cerai darinya melalui pengadilan, karena suamiku telah mati otaknya, dan tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya. Yang berfatwa demikian sebagian syaikh -aku tidak ingat lagi nama mereka- yaitu bolehnya aku cerai dari suamiku jika memang benar otaknya telah mati. Akan tetapi aku menolaknya, benar-benar aku menolak anjuran tersebut.

Aku tidak akan cerai darinya selama ia masih ada di atas muka bumi ini. Ia dikuburkan sebagaimana mayat-mayat yang lain atau mereka membiarkannya tetap menjadi suamiku hingga Allah melakukan apa yang Allah kehendaki.

Akupun memfokuskan konsentrasiku untuk mentarbiyah putri kecilku. Aku memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran hingga akhirnya iapun menghafal al-Qur’an padahal umurnya kurang dari 10 tahun. Dan aku telah mengabarkannya tentang kondisi ayahnya yang sesungguhnya. Putriku terkadang menangis tatkala mengingat ayahnya, dan terkadang hanya diam membisu.

Putriku adalah seorang yang taat beragama, ia senantiasa sholat pada waktunya, ia sholat di penghujung malam padahal sejak umurnya belum 7 tahun. Aku memuji Allah yang telah memberi taufiq kepadaku dalam mentarbiyah putriku, demikian juga neneknya yang sangat sayang dan dekat dengannya, demikian juga kakeknya rahimahullah.

Putriku pergi bersamaku untuk menjenguk ayahnya, ia meruqyah ayahnya, dan juga bersedekah untuk kesembuhan ayahnya.
Pada suatu hari di tahun 1410 H, putriku berkata kepadaku : Ummi biarkanlah aku malam ini tidur bersama ayahku…
Setelah keraguan menyelimutiku akhirnya akupun mengizinkannya.
Putriku bercerita :

Aku duduk di samping ayah, aku membaca surat Al-Baqoroh hingga selesai. Lalu rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur. Aku mendapati seakan-akan ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangun dari tidurku lalu aku berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah tetapkan untukku-.

Lalu sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedangkan aku masih di tempat sholatku. Seakan-akan ada seseorang yang berkata kepadaku, “Bangunlah…!!, bagaimana engkau tidur sementara Ar-Rohmaan (Allah) terjaga??, bagaimana engkau tidur sementara ini adalah waktu dikabulkannya doa, Allah tidak akan menolak doa seorang hamba di waktu ini??”

Akupun bangun…seakan-akan aku mengingat sesuatu yang terlupakan…lalu akupun mengangkat kedua tanganku (untuk berdoa), dan aku memandangi ayahku –sementara kedua mataku berlinang air mata-. Aku berkata dalam do’aku, “Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup)…Yaa ‘Adziim (Yang Maha Agung).., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa)…, Yaa Kabiir (Yang Maha Besar)…, Yaa Mut’aal (Yang Maha Tinggi)…, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih)…, Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang)…, ini adalah ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau…, kemi beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya…

Ya Allah…, sesungguhnya ia berada dibawah kehendakMu dan kasih sayangMu.., Wahai Engkau yang telah menyembuhkan nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa kepada ibunya…Yang telah menyelamatkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, Engkau Yang telah menjadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim…sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…

Ya Allah…sesungguhnya mereka telah menyangka bahwasanya ia tidak mungkin lagi sembuh…Ya Allah milikMu-lah kekuasaan dan keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya…”

Lalu rasa kantukpun menguasaiku, hingga akupun tertidur sebelum subuh.

Tiba-tiba ada suara lirih menyeru.., “Siapa engkau?, apa yang kau lakukan di sini?”. Akupun bangun karena suara tersebut, lalu aku menengok ke kanan dan ke kiri, namun aku tidak melihat seorangpun. Lalu aku kembali lagi melihat ke kanan dan ke kiri…, ternyata yang bersuara tersebut adalah ayahku…

Maka akupun tak kuasa menahan diriku, lalu akupun bangun dan memeluknya karena gembira dan bahagia…, sementara ayahku berusaha menjauhkan aku darinya dan beristighfar. Ia barkata, “Ittaqillah…(Takutlah engkau kepada Allah….), engkau tidak halal bagiku…!”. Maka aku berkata kepadanya, “Aku ini putrimu Asmaa'”. Maka ayahkupun terdiam. Lalu akupun keluar untuk segera mengabarkan para dokter. Merekapun segera datang, tatkala mereka melihat apa yang terjadi merekapun keheranan.

Salah seorang dokter Amerika berkata –dengan bahasa Arab yang tidak fasih- : “Subhaanallahu…”. Dokter yang lain dari Mesir berkata, “Maha suci Allah Yang telah menghidupkan kembali tulang belulang yang telah kering…”. Sementara ayahku tidak mengetahui apa yang telah terjadi, hingga akhirnya kami mengabarkan kepadanya. Iapun menangis…dan berkata, ุงู„ู„ู‡ُ ุฎُูŠْุฑًุง ุญًุงูِุธًุง ูˆَู‡ُูˆَ ูŠَุชَูˆَู„َّู‰ ุงู„ุตَّุงู„ِุญِูŠْู†َ Sungguh Allah adalah Penjaga Yang terbaik, dan Dialah yang Melindungi orang-orang sholeh…, demi Allah tidak ada yang kuingat sebelum kecelakaan kecuali sebelum terjadinya kecelakaan aku berniat untuk berhenti melaksanakan sholat dhuha, aku tidak tahu apakah aku jadi mengerjakan sholat duha atau tidak..??

Sang istri berkata : Maka suamiku Abu Asmaa’ akhirnya kembali lagi bagi kami sebagaimana biasnya yang aku mengenalinya, sementara usianya hampir 46 tahun. Lalu setelah itu kamipun dianugerahi seorang putra, Alhamdulillah sekarang umurnya sudah mulai masuk tahun kedua. Maha suci Allah Yang telah mengembalikan suamiku setelah 15 tahun…, Yang telah menjaga putrinya…, Yang telah memberi taufiq kepadaku dan menganugerahkan keikhlasan bagiku hingga bisa menjadi istri yang baik bagi suamiku…meskipun ia dalam keadaan koma…

Maka janganlah sekali-kali kalian meninggalkan do’a…, sesungguhnya tidak ada yang menolak qodoo’ kecuali do’a…barang siapa yang menjaga syari’at Allah maka Allah akan menjaganya.

Jangan lupa juga untuk berbakti kepada kedua orang tua… dan hendaknya kita ingat bahwasanya di tangan Allah lah pengaturan segala sesuatu…di tanganNya lah segala taqdir, tidak ada seorangpun selainNya yang ikut mengatur…

Ini adalah kisahku sebagai ‘ibroh (pelajaran), semoga Allah menjadikan kisah ini bermanfaat bagi orang-orang yang merasa bahwa seluruh jalan telah tertutup, dan penderitaan telah menyelimutinya, sebab-sebab dan pintu-pintu keselamatan telah tertutup…

Maka ketuklah pintu langit dengan do’a, dan yakinlah dengan pengabulan Allah….
Demikianlah….Alhamdulillahi Robbil ‘Aaalamiin (SELESAI…)


(Copas From Medchatsos)


7 Feb 2016

Bahasanya Vulgar, Apa Adanya Tapi Kita Wajib Tahu

Barusan nonton Basa Basi di Trans TV. Bintang tamunya Bu Elly Risman. Ngeri sekaligus bikin sedih. Musibah paling bahaya adalah ketika kita ga sadar kalau dalam bahaya besar. Kurang lebih ini kesimpulannya. Untuk para orang tua, silahkan dibaca.

Apa yang beliau paparkan, shocking banget buat para orangtua yang hadir.
Pemaparan awal tentang kesalahan-kesalahan komunikasi orang tua pada anak, bicara terlalu cepat,
bicara terlalu banyak, (ngomel) yang tidak perlu, tanpa sadar berbohong, mengkritik, mengenggurui, dll.

Komunikasi yang salah mengakibatkan anak jadi BLAST. Jiwanya jadi kosong, ga pede, pemarah, dendam sama orang tuanya sendiri.

Beliau ngasih contoh kasus anak kecil yang ngadu ke gurunya, "Bu, kalau aku bunuh ayahku boleh ga? Aku dosa ga?". Ternyata si anak merasa selalu disalahkan dan didikte orang tuanya.

Nah, anak-anak yang BLAST ini adalah sasaran empuk buat pengusaha pornografi karena rata-rata dari mereka pasti akan cari pelampiasan. Sekarang masuk ke bagian industri pornografi. Target market utama mereka adalah anak laki-laki. Kenapa laki-laki? Karena mereka lebih mudah fokus dan hormon testosteron mereka lebih tinggi daripada perempuan. Setiap tahun pebisnis pornografi rapat dengan para ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk merencanakan strategi pemasaran yang baru.

Alih-alih mengembangkan produk, mereka memilih untuk 'investasi masa depan' pada anak-anak. Target mereka adalah anak laki-laki yang terpapar pornografi, kalau sudah 33 sampai 35x mast****si berarti sudah bisa dipastikan akan menjadi pelanggan masa depan karena otaknya pasti sudah ketergantungan dengan pornografi (porn addiction).

Yang perlu diketahui, porn addiction jauh lebih merusak otak daripada drugs addiction. Terapinya pun jauh lebih susah. Drug addict bisa diterapi dengan detoxifikasi tapi porn addict harus dengan terapi dan butuh tekad dari yang bersangkutan. Dan kerusakan yang ditimbulkan sekali kita terpapar akan permanen. Paparan pornografi itu berjenjang.

Jadi ibarat sampah, pertama kali mungkin kita akan muntah-muntah nyium baunya. Tapi lama kelamaan, kalau kita nyium sampah (misal tukang sampah) kita akan terbiasa bahkan bisa makan di deket sampah (bahkan ada yang tinggal di TPS tho?)

Begitupun dengan pornografi, setiap levelnya anak akan semakin kebal dan anak butuh melihat yang levelnya lebih tinggi untuk bisa terangsang. Kalau melihat sudah ga 'ngaruh' lagi, mereka akan melakukan. Dan disini bencananya.

Kami dikasih contoh beberapa kasus mengerikan yang pelakunya anak-anak sex addict. Ada audience yang curhat tentang tetangganya, anak kelas 6 SD yang 'ngerjain' adik kandungnya yg berusia 5 tahun. Sekarang si adik malah jadi ketagihan sex.

Ada lagi anak 10 tahun yang menyodomi temennya pake SENDOK! (Ada games yang ngajarin anak-anak untuk menyodomi)

Contoh-contoh mengerikan lainnya. Anak-anak porn addict bisa dikenali. Ada ciri-cirinya. Dan pertanyaan mereka luar biasa.

Kalau anak normal keponya cuman "sex itu apa?". "Bayi itu berasal dari mana?".
Anak-anak porn addict akan bertanya, "Bagaimana cara memasukkan p***s ke dalam v****a?". Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang terlalu vulgar.

Bahkan ada istilah-istilah yang audience aja ga tahu itu apa. Kalau anak sudah 33-35x mast****si, hampir bisa dipastikan akan terjadi incest. Atau dia akan melampiaskan pada temennya di sekolah. Dan itu kasusnya BANYAK. Jadi usia 7 tahun saudara laki-laki dan perempuan tidurnya udah harus dipisah. (Tahu kan kasus anak umur 11 tahun yang memperkosa 2 adik perempuan dan IBU KANDUNGnya karena selalu tidur 1 ruangan dengan mereka?)

80% kasus pelecehan terjadi di rumah sendiri/rumah keluarga dekat (rumah nenek pas ngumpul keluarga) dan sekolah. Nah, disitulah bibit awal pedofilia dan LGBT.

Semuanya saling berkaitan.
Sekarang tentang media, film. Terutama yang asalnya dari Amrika yang dicontohkan film Breaking Dawn sama Fifty Shades of Grey. Games-games cowok dan games cewek (The Sims4).

Video klip contohnya Nicky Minaj (yang ngajarin or*l sex) bahkan kata Bu Elly, kalau anak anda disuruh makan sosis malah muntah, berarti dia udah nonton video klipnya dan Miley Ciyrus (wrecking Ball).

Tontonan lainnya ada Glee (udah jelas lah ya misi LGBTnya), komik, spongebob (kami dikasih liat scene spongebob ciuman sama patrick), stiker LINE, K-Pop (diliatin foto 2 cowok K-Pop idol lagi ciuman bibir di panggung) dan situs (ada situs LGBT bahkan untuk anak-anak).

Bu Elly nangis di panggung, beliau curhat sama kami bahwa pemerintah seolah tutup kuping sama kejadian ini. Beliau sudah menawarkan reset dan mendatangi kementerian-kementerian terkait untuk sosialisasi porn awareness. Tapi ga pernah digubris.

UU pornografi pun ga ada penerapannya (kayak ga ada). Bahkan terakhir beliau diskusi dengan Ibu Jokowi tapi yang bikin kecewa justru bersamaan dengan seminar kami, Ibu negara malah kampanye kanker serviks (sudah booming karena si jupe kena).

Ga ngerti implementasinya sampe atau nggak ke masyarakat. Makanya ayo jadi penggerak di unit kerja kita masing-masing. Pemerintah itu seharusnya membentengi masuknya bencana ke Indonesia bukannya memfasilitasi.

Ekspresi harus bisa dipertanggungjawabkan.
Kalau dibiarin bebas, akhirnya orang jadi liar. Itulah kenapa harus ada aturan. Sebenernya yang pikirannya tertutup justru seniman Indonesia.

Pikirannya hanya terfokus pada gimana sih pemerintah!
Gimana sih umat Islam nih ga kompromis! Padahal harusnya mereka lebih DEWASA dalam berpikir. Ga pragmatis.

Orang Indonesia itu ga semuanya adult. Di sini juga ada anak-anak. Mereka belum ngerti mana yang harus diikuti, mana yang nggak. Di situlah peran kita melindungi mereka.

Kita semua punya tanggungjawab moral. Termasuk seniman.

Hal yang mengejutkan adalah isi sambutan founder salingsapa.com (penyelenggara). Beliau bilang, "Saya punya kenalan beberapa pemilik stasiun tv swasta. Salah satunya yang ada di kebon jeruk. Saya kaget, ternyata rata-rata dari mereka pada ga punya tv. Ketika saya tanya alasannya (sama pemilik stasiun di kobon jeruk), beliau bilang, "Saya sudah tahu bahwa produser itu mengejar rating. Sekarang, program tv itu pure A BUSINESS. Jadi mereka akan menayangkan apapun yang menarik minat masyarakat sehingga rating naik. Kalau rating naik, otomatis iklan berdatangan"

Mereka aja ga membiarkan anak mereka nonton tv. Dan kita masih membiarkan anak-anak kita nonton? Jadi intinya, kita semua punya peran untuk menanggulangi krisis moral di Indonesia. Karena dampaknya jangka panjang dan krusial. Ketika nanti kita jadi pejabat, jadi pengambil keputusan, pelajari baik-baik apa yang mau kita putuskan. Karena tanggungjawab kita besar. Sekarang, tugas kita adalah merintis perubahan positif di unit kerja masing-masing

Ajak diskusi orang-orang yang masih satu visi, orang-orang yang masih punya passion untuk memperbaiki carut-marut negara ini.

Kalimat terakhir paparannya Bu Elly Risman, "Ayo Bergerak Bersama. Lindungi Anak Indonesia dari Bahaya Pornografi".

Sorry, just sharing. Karena kita ga bisa kerja sendiri. Butuh KAMU...
IYA KAMU...
Butuh KAMU buat ikutan. Semoga kita bisa merintis perbaikan. Semoga negeri ini jadi lebih baik nantinya.

(Copas From Medchatsos)


5 Feb 2016

Like Parents Like Children

Bismillahirrohmanirrohim...

Dengan melihat, mendengar, dan terlibat di dalamnya.
Aku sepakat dengan kalimat yang mengatakan "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" atau bahasa kerennya "like father like son/ daughter" kalo bahasa keren dariku "like parents like children".

Sifat seorang anak tidak akan jauh-jauh dari sifat orangtuanya. Ya, ini lah yang aku dapatkan di dalam pikiranku malam ini. Sikap/tabiat/akhlak seorang anak bisa dikatakan 95% dipengaruhi oleh "didikan" orangtuanya di dalam keluarga.
Anak yang ber-IQ tinggi mungkin tidak akan ada "apa-apanya" jika orangtuanya tidak mampu menghadapi kecerdasan anaknya, dan begitu juga anak yang ber-IQ rendah akan menjadi "apa-apa" jika orangtuanya mampu mengahadapi kelemahan anaknya.
Hal tersebut sudah banyak terjadi, seperti info-info yang telah banyak dikabarkan dari stasiun pemberitaan.

Banyak anak-anak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata namun karena faktor X yang harus ia hadapi di lingkungan keluarganya anak tersebut harus menerima hukuman dari secuail "kebodohan" yang ia anggap kebenaran.
Seperti sebuah kisah yang pernah saya dengar, seorang anak yang cerdas harus hidup di dalam kurungan jeruji besi, karena membunuh orang yang telah menyakiti ayahnya. Kecerdasannya terlihat, ketika ia dapat berkali-kali kabur dari penjara dengan alasan hanya untuk menjenguk ibunya di rumah. Tentu saja dia kabur dengan kecerdasan dan ilmu pengetahuannya. Meskipun setelah kabur, dia akan kembali ke rumah yang memiliki kamar berpintu jeruji besi itu.(Penasaran dengan artikelnya? o_O cari sendiri ya n_n).

Begitu pula dengan orangtua yang memiliki persiapan matang dalam menghadapi anaknya yang berkebutuhan khusus. Anak-anak yang luar biasa menampilkan keahliannya dalam bidang A/B/Z meskipun dalam "keterbatasannya/kelemahannya".
Anak-anak tersebut tentu saja tidak secara mandiri mengasah kemampuannya yang mungkin jika dibayangkan oleh orang normal serasa tidak mungkin. Tetapi, hal tersebut menjadi mungkin karena anak-anak tersebut berada di tangan yang "siap". Yup, tangan itu adalah tangan orangtuanya.
"Nothing is impossible, isn't it?"

Ketika seorang ayah atau ibu mampu merubah kelemahan menjadi kekuatan dengan do'a dan usahanya, hal tersebut tidak mungkin menjadi sesuatu yang mustahil. Seseorang yang ber-IQ rendahpun mampu melakukan hal-hal yang amazing (dikalangannya).

----
Aku menjadi berfikir tidak mudah menjadi orangtua, banyak yang harus dipersiapkan. Mempersiapkan mental dan ilmu menjadi seorang ayah atau ibu yang sholeh/sholeha tidaklah cukup. Ada hal yang harus dipersiapkan yaitu ilmu dan mental dalam mendidik anak, karena anak adalah amanah, jadi wajib diurus. Sebagai seorang manusia, tentu saja kita selalu bermimpi dan berharap bahwa setelah berumah tangga semua akan berjalan mulus, bahagia dan baik-baik saja. Namun, siapa yang bisa menjamin?, karena semua adalah rahasia illahi.
Untuk mendidik dan mengurus anak tentu saja tidak menjadi tanggung jawab satu orang saja misalnya ayah atau ibu, melainkan ayah dan ibu. Menurutku ini adalah teamwork, jadi tidak bisa seorang ayah menuntut seorang ibu yang harus mendidik anak-anaknya 100% atau sebaliknya. Jika ingin memperoleh anak yang memiliki akhlak baik tentu saja peran orangtualah yang patut dijalankan. Bukan malah tawakal pada guru-guru mereka disekolah, karena setinggi apapun pendidikan yang dibiayai orangtua pada anaknya tidak menjamin akhlak seorang anak. Akhlak anak dibentuk sejak ia kecil, remaja, dan hingga dewasa, semua itu tidak lepas dari hubungan mereka pada orangtuanya.

Wallahualam.
Itulah hasil pemikiranku malam ini.

(Jika salah, mohon maafkan) karena, aku belum menjadi seorang ibu, apalagi seorang istri.
Intinya adalah bagaimanapun jadinya akhlak seorang anak yang lahir kedunia ini bergantung pada tangan yang menyambutnya.



Nite ^_^
--ditengah keheningan di desa tanjung gading--

3 Feb 2016

Diet Sambil "Nyunah"

Diet Rasulullah menyebabkan beliau Rasulullah SAW tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya karena pandai menjaga makanannya sehari-hari. Insya Allah kalau anda ikut diet Rasulullah ini, anda takkan menderita sakit perut ataupun keracunan makanan.
Yang mesti dihindari :

Jangan makan SUSU bersama DAGING

Jangan makan DAGING bersama IKAN

Jangan makan IKAN bersama SUSU

Jangan makan AYAM bersama SUSU

Jangan makan IKAN bersama TELUR

Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD

Jangan makan SUSU bersama CUKA

Jangan makan BUAH bersama SUSU (Contoh: KOKTAIL)

Dalam kitab juga melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut. Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama susu, karena akan cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh ilmuwan yang menemukan bahwa dalam daging ayam mengandung ion (+) sedangkan dalam ikan mengandung ion ( – ), jika dalam makanan kita ayam bercampur dengan ikan maka akan terjadi reaksi biokimia yang akan dapat merusak usus kita.
Salah seorang pakar nutrisi bernama Abdullah Mahmud telah meneliti pola makan sehat ala Rasulullah. Penelitian dilakukan berawal dari rasa penasaran kenapa Rasulullah tak pernah sakit selama masa hidupnya. “Jadi jauh sebelum ilmu nutrisi modern muncul, Rasul sudah melakukannya lebih dulu,” kata dia.
Hasil penelitian Abdullah benar-benar mengagumkan. Bahwa, mengkonsumsi dua jenis makanan yang saling berlawanan membuat metabolisme tubuh melakukan proses negatif. Dampaknya terhadap kesehatan akan dirasakan setelah 10-15 tahun, seperti muncul penyakit jantung koroner. “Memilih jenis makanan yang baik bagi tubuh ini juga bisa disebut diet alaRasulullah,” katanya.

CARA MAKAN :

v  JANGAN MAKAN BUAH SETELAH MAKAN NASI, SEBALIKNYA MAKANLAH BUAH TERLEBIH DAHULU, BARU MAKAN NASI.
Dokter juga menganjurkan hal ini. Sebab bila buah dimakan setelah makan nasi, maka di dalam perut buah akan dibusukkan bersama nasi (padahal harusnya nutrisi buah bisa diserap langsung oleh tubuh) yang berakibat timbulnya gas dalam perut, dan menyebabkan kembung.

v  TIDUR 1 JAM SETELAH MAKAN TENGAH HARI
Tidur 1 jam setelah makan tengah hari. Ada 1 pengertian dalam hal ini. Pertama, apabila harus tidur setelah makan (siang atau malam), ahli kesehatan juga menganjurkan silahkan tidur setelah usai makan 1 jam lalu. Rasulullah menganjurkan setelah makan sebaiknya kita beraktifitas dahulu, supaya makanan mulai dikonsumsi oleh lambung. Dan aktivitas yang dianjurkan adalah sholat dan berdzikir. Kedua, apabila biasa tidur siang, maka tidurlah selama 1 jam – sampai tiba waktu Ashar. Jadi, tidur dimulai setelah makan siang, yang lalu diikuti dengan sholat Dzuhur atau sebaliknya, sholat Dzhuhur dahulu, lantas makan – kemudian diikuti dengan sholat sunnah dan dzikir, yang artinya mulai tidur siang itu sekitar pukul 14 dan nanti bangunnya sekitar pukul 15, menjelang waktu Ashar.

v  JANGAN SESEKALI TINGGAL UNTUK MAKAN MALAM. BARANG SIAPA YANG TINGGAL UNTUK MAKAN MALAM DIA AKAN DIMAKAN USIA DAN KOLESTEROL DALAM BADAN AKAN BERGANDA (maksudnya, jangan makan malam).
Barang siapa yang tinggal makan malam dia akan dimakan usia dan kolesterol dalam badan akan berganda. Ini harus dilihat kebiasaan Rasulullah dalam makan malam. Beliau membiasakan menu utama makan malamnya adalah sayur-sayuran. Itu kunci sehatnya.

v  MAKANLAH SEBELUM TERLALU LAPAR, DAN BERHENTILAH MAKAN SEBELUM KENYANG.
Makanlah sebelum terlalu lapar dan berhentilah makan sebelum kenyang. Rasulullah SAW biasanya hanya makan untuk beberapa suap saja. Namun beliau memang sering makan. Jadi tidak mengikuti pola makan pagi siang malam seperti yang banyak diikuti orang sekarang. Atau, kalau kita ingin mengikuti pola makan zaman sekarang, yang sarapan, makan siang dan makan malam itu, kita bisa menerapkan rumus “sepertiga sepertiga”, yaitu mengisi perut kita dalam komposisi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk napas. Jadi, jangan terlalu penuh. Sisakan untuk bernapas. Karena perut yang terlalu penuh akan menyulitkan kita dalam bernapas.

SUNNAH CARA MAKAN MENURUT NABI SAW :
1.     Makan garam secuil sebelum makan untuk menolak 70 macam penyakit, dan ambil lagi secuil dengan jari manis kanan setelah makan. Makanlah dengan tangan kanan tanpa sendok. Sebaiknya kita yang menunggu makan dan bukan makanan yang menunggu.
2.     Berdoa sebelum dan setelah makan. Cuci tangan, dan minum dengan memegang gelas dengan tangan kanan, meskipun tangan tersebut bekas kuah.
3.    Duduk dibawah, bukan di bangku dan dimulai dari pinggir dan terakhir ke tengah. Baik sekali makan berjamaah bersama keluarga, maupun teman. Seperti ketika haji atau buka puasa bersama di Masjid dalam satu nampan bisa untuk empat orang.
4.      Jangan sisakan sebutir nasipun, karena nasi ini berdzikir.

Al-Quran juga mengajarkan kita menjaga kesehatan seperti membuat amalan antara lain :
1.      Mandi pagi sebelum subuh, sekurang-kurangnya se jam sebelum matahari terbit. Air sejuk yang meresap kedalam badan dapat mengurangi penimbunan lemak. Kita boleh saksikan orang yang mandi pagi kebanyakan badan tak gemuk.
2.      Rasulullah mengamalkan minum segelas air sejuk (bukan air es) setiap pagi. Mujarabnya Insya Allah jauh dari penyakit (susah mendapat sakit). Makan dengan tangan dan menjilati jemari, bermanfaat buat pencernaan
3.   Waktu sholat Subuh disunnahkan bertafakur (yaitu sujud sekurang-kurangnya semenit setelah membaca doa). Kita akan terhindar dari sakit kepala atau migrain. Ini terbuksi oleh para ilmuwan yang membuat kajian kenapa dalam sehari perlu kita sujud. Ahli-ahli sains telah menemui beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah di kepala yang tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud maka darah akan mengalir keruang tersebut.
4.      Nabi juga mengajarkan  makan dengan tangan dan bila habis hendaklah menjilat jari. Ahli saintis telah menemukan bahwa enzyme banyak terkandung di celah jari-jari, yaitu 10 kali ganda terdapat dalam air liur (enzyme sejenis alat pencerna makanan).

Sabda Nabi, Ilmu itu milik Allah SWT “Barang siapa menyebarkan ilmu demi kebaikan, Insya Allah, Allah SWT akan menggandakan 10 kali lipat pahalanya”.

Itulah Tips diet sehat ala Rasulullah, kalau kita bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari Insya Allah badan minta sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Semoga tulisan ini bermanfaat.Amin.

(Copas From Medchatsos) 

Memberdayakan, Bukan Menjatuhkan

By. Satria hadi lubis

Dalam keluarga yang sakinah, suami isteri memiliki kewajiban untuk saling memberdayakan satu sama lain. Juga memberdayakan anak-anak mereka sehingga semakin lama semakin bertaqwa, sebagaimana yg diperintahkan Allah swt : "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam' (Q.s 3:102).

Keluarga sebagai sebuah entitas kebahagiaan tentu harus memberdayakan penghuninya, bukan mengkerdilkan potensi penghuninya. Pemberdayaan tsb diawali dengan suami yg memberdayakan isterinya. Isteri juga memberdayakan suaminya. Kemudian suami isteri kompak memberdayakan anak-anak mereka.

Dalam kenyataannya, ada suami atau isteri yang setelah menikah malah semakin kerdil kualitasnya. Faktor penyebabnya banyak, tapi salah satunya karena pasangan tidak membantu pemberdayaan suami atau isterinya. Ada suami misalnya semakin minder setelah menikah, tidak mau bergaul dengan tetangga. Setelah ditilik ternyata karena si suami suka dilecehkan isterinya. Atau sebaliknya, isteri menjadi kurang kecerdasannya karena tidak didukung suami untuk ikut pengajian. Padahal si isteri dahulu adalah aktivis dakwah yang cerdas.

Ada juga suami isteri yang menurun kualitasnya bukan karena tidak didukung pasangannya, tapi karena ia sendiri yang tidak mau mengembangkan diri karena terjebak dengan rutinitas mengurus keluarga dengan segala tetek bengeknya. Terjebak dengan zona nyaman berkeluarga dan lupa mengembangkan diri agar lebih berguna bagi masyarakat dan Allah swt.

Tipe-Tipe Keluarga

Pemberdayaan yang perlu dilakukan di dalam keluarga paling tidak meliputi empat unsur: spritual, intelektual, emosional dan jasmani. Ada keluarga yang lemah di bidang spritual. Misalnya, bapaknya tidak sholat atau anaknya tidak pernah baca Qur'an. Inilah keluarga kuburan karena kering spritual. Persis seperti sabda Nabi saw: "Jadikanlah rumah kalian sebagai tempat shalat kalian, jangan jadikan ia sebagai kuburan" (HR. Al Bukhari no. 432, 1187, Muslim no. 777). Nabi saw melarang menjadikan rumah seperti kuburan karena penghuninya jarang sholat atau kering secara spritual.

Ada juga rumah yang kering secara intelektual, walau mungkin spritual, emosional dan jasmaninya bagus. Inilah keluarga tipe televisi. Keluarga yang penghuninya asyik menonton televisi atau anak-anaknya asyik bermain games, sehingga otaknya tidak kritis dan hanya mengekor budaya barat. Lawannya adalah keluarga buku, yakni keluarga yang penghuninya rajin baca buku, belajar dan mengaji, sehingga mereka kritis dan cerdas mensikapi gaya hidup yang materialistik dan tidak mengekor budaya barat.

Lalu ada juga tipe keluarga yang kering emosionalnya, yakni keluarga terminal. Persis seperti terminal bis, dimana bis hanya sekedar mampir di terminal untuk istirahat sebentar saja. Keluarga tipe terminal adalah keluarga yang penghuninya menjadikan rumah sekedar tempat istirahat tanpa interaksi mendalam dari penghuninya. Anggota keluarga tidak akrab satu lain karena sibuk sendiri-sendiri. Rumah seperti tempat kos yang penghuninya asing satu sama lain. Kadar emosional anggota keluarga tipe ini juga rendah. Selain tidak akrab satu sama lain, emosional mereka juga rapuh dari penyakit hati. Suka marah, mengumpat, menjelekkan satu sama lain, kurang sabar, sering galau, dan berbagai perasaan buruk lainnya.

Yang terakhir adalah keluarga tipe rumah sakit karena penghuninya lemah dalam kualitas jasmani. Rumah yang penghuninya tidak memperhatikan kesehatan jasmani. Entah karena rumah tersebut jorok atau karena penghuninya kurang memperhatikan makanan bergizi atau olahraga, sehingga penghuninya sering sakit-sakitan secara bergantian.

Keempat tipe keluarga tersebut --keluarga kuburan, keluarga televisi, keluarga terminal dan keluarga rumah sakit-- tidaklah ideal dalam Islam. Keluarga yang Islami adalah keluarga yang seimbang dalam pemberdayaan empat hal tersebut, yakni spritual, intelektual, emosional dan jasmaninya. Inilah keluarga Nabi Muhammad saw, sehingga beliau dengan bangga menyebut keluarganya sebagai baiti jannati (rumahku surgaku). Inilah keluarga surga, keluarga bahagia, atau keluarga sakinah, dimana penghuninya berdaya dalam empat hal, yakni spritual yang baik, intelektual yang tinggi, emosional yang matang dan jasmani yang sehat.

Yang menarik, ternyata keluarga surga tidak ada hubungan secara langsung dengan kekayaan keluarga tersebut. Rasulullah saw mengucapkan keluarganya adalah keluarga surga ketika dalam kondisi rumahnya yang sederhana dan tidak luas. Rumah Rasulullah saw beserta isterinya Aisyah ra seperti yang disebutkan dalam hadits sangat sederhana. Lantainya terbuat dari tanah, tempat tidur Nabi saw saja terbuat dari semacam jerami kering. Rumah Nabi saw juga sempit.  Dikisahkan jika Rasulullah saw sholat tahajud di rumah Aisyah ra sering bersentuhan dengan kaki Aisyah ra yang sedang tidur saking sempitnya rumah tersebut. Kalau kita ke makam Rasulullah saw di Masjid Nabawi, yang dulu merupakan rumah beliau bersama Aisyah ra, maka kita akan lebih mengerti betapa sempitnya rumah Nabi saw. Tidak lebih dari ukuran 8x4. Di rumah semacam itulah Nabi yang mulia dengan bangga menyebutkan rumahnya adalah surganya. Bandingkan, dengan keluarga-keluarga sok modern sekarang, bahkan yang kaya sekalipun. Beranikah penghuninya mengatakan keluarganya adalah surganya? Mungkin malah sebaliknya, diam-diam mengatakan dalam hati bahwa keluargaku adalah nerakaku. Sebab penghuninya jauh dari nilai-nilai spritual. Intelektualnya (kualitas berpikirnya) kurang Islami. Emosionalnya kering atau jasmaninya tidak sehat, sehingga sulit tercapai kebahagiaan lahir dan batin di rumah tersebut.

Oleh karena itu, keluarga surga adalah keluarga yang seimbang dalam spritual, intelektual, emosional dan jasmani. Keluarga yang seimbang tersebut disebut juga dengan keluarga qurrota a'yun seperti yang disebut al Qur'an dalam surah al Furqon ayat 74: " Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa".

Ayat 74 surah al Furqon ini bukan saja sebagai doa yang harus sering dibaca setiap keluarga muslim atau mereka yang hendak mencari jodoh agar mendapatkan jodoh yang baik, namun ayat ini juga mengandung visi dan misi keluarga Islam.

Menurut ayat 74 surah al Furqon, visi keluarga Islam adalah menjadikan seluruh anggota keluarga sebagai qurrota a'yun (yang menyenangkan mata batin dan lahiriah). Dengan kata lain, menjadi keluarga bahagia yang seimbang spritual, intelektual, emosional dan jasmaninya. Sedang misi keluarga Islam termaktub dalam kalimat terakhir dari ayat tersebut, yakni  "jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa". Artinya, misi keluarga Islam adalah memberdayakan seluruh anggota keluarga agar menjadi iman (pemimpin). Bahkan bukan sembarang pemimpin, tapi pemimpin dari kumpulan orang-orang yang bertaqwa. Bayangkan...ada kumpulan orang bertaqwa dan yang memimpin adalah keluarga kita! Bukankah ini merupakan perintah Allah yang jelas agar kita memberdayakan keluarga kita secara luar biasa? Bukan main-main, tapi serius memberdayakan keluarga menuju puncak ketaqwaannya?

Ironisnya, justru saat ini kita menyaksikan orang kafir, Yahudi dan Nasrani, yang serius memberdayakan keluarganya. Orang Yahudi sudah diajarkan sejak kecil bahwa mereka adalah bangsa tertindas dan harus bangkit jika tidak mau punah dari muka bumi. Itulah sebabnya orang Yahudi, walau jumlahnya tidak lebih dari 6 juta orang di seluruh dunia, bisa menguasai dunia dan  dunia Islam karena kualitasnya yang hebat. Orang Nasrani juga diajarkan agar percaya diri dan tangguh di sekolah-sekolah mereka, sehingga walau jumlahnya minoritas di Indonesia tapi mereka mampu berperan secara signifikan dalam dunia politik dan ekonomi Indonesia.
Semoga dengan uraian di atas membuat kita semakin termotivasi untuk memberdayakan keluarga kita, sehingga menjadi keluarga hebat bukannya malah saling menjatuhkan potensi masing-masing anggota keluarga kita. 
Ya Allah...jadikanlah keluarga-keluarga kami menjadi keluarga yang menjadi imam bagi orang-orang bertaqwa. Waj'alna lil muttaqina imama.##


(Copas From Medchatsos)

AKU PUNYA ALLAH YANG MAHA BESAR

Hilman Rosyad Syihab
Seorang lelaki yang sedang dirundung kesedihan datang menemui khalifah Ali bin Abi Tholib, ia pun berkata, “Wahai Amirul Mukminin, aku datang kepadamu karena aku sudah tidak mampu lagi menahan beban kesedihanku.”

Sayidina Ali menjawab, “Aku akan bertanya dua pertanyaan dan jawablah !”

Lelaki itu berkata, “Ya, tanyakanlah !”

“Apakah engkau datang ke dunia bersama dengan masalah-masalah ini?” kata Ali bin Abi Tholib

“Tentu tidak” jawabnya.

“Lalu apakah kau akan meninggalkan dunia dengan membawa masalah-masalah ini?” tanya Sayidina Ali bin Abi Tholib

“Tidak juga” jawabnya.

Lalu Sayidina Ali berkata,
“Lalu mengapa kau harus bersedih atas apa yang tidak kau bawa saat datang dan tidak mengikutimu saat kau pergi?”

“Seharusnya hal ini tidak membuatmu bersedih seperti ini.

Bersabarlah atas urusan dunia..Jadikanlah pandanganmu ke langit lebih panjang dari pandanganmu ke bumi dan kau pun akan mendapat apa yang kau inginkan….

Tersenyumlah ! karena rizkimu telah dibagi dan urusan hidupmu telah diatur….

Urusan dunia tidak layak untuk membuatmu bersedih semacam ini karena semuanya ada di tangan Yang Maha Hidup dan Maha Mengatur….”

Kemudian Sayidina Ali bin Abi tholib meneruskan ungkapannya,

“Seorang mukmin hidup dalam dua hal, yaitu kesulitan dan kemudahan.

Keduanya adalah nikmat jika ia sadari. Dibalik kemudahan ada rasa syukur.

Sementara Allah berfirman,
ูˆَุณَูŠَุฌْุฒِูŠ ุงู„ู„ّู‡ُ ุงู„ุดَّุงูƒِุฑِูŠู†َ -ูกูคูค-
“Allah akan Memberi balasan kepada orang yang bersyukur.”
(QS.Ali Imran: 144)

Dan dibalik kesulitan ada kesabaran. Allah berfirman,

ุฅِู†َّู…َุง ูŠُูˆَูَّู‰ ุงู„ุตَّุงุจِุฑُูˆู†َ ุฃَุฌْุฑَู‡ُู… ุจِุบَูŠْุฑِ ุญِุณَุงุจٍ -ูกู -
“Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpan batas.”
(QS.Az-Zumar: 10)

Bagi seorang mukmin, kesulitan dan kemudahan adalah ladang untuk menabung pahala dan hadiah dari Allah SWT. Lalu kenapa masih bersedih?

๐ŸŒนJangan selalu mengeluh "Ohh masalahku begitu besar. Tapi katakan pada masalah itu, Sungguh aku punya Allah yang MAHA BESAR...

Semoga manfaat

(Copas From Medchatsos

Berlari atau Cukup Berjalan๐Ÿšถ๐Ÿป

Beginilah al-Qur’an bertutur, membuat sebuah panduan yang berharga untuk setiap muslim, bahwa apa yang kita tuju menentukan cara kita untuk sampai kepadanya.

1. Berdzikir (Sholat): perintahnya adalah “Berlarilah!”
“Wahai orang yang beriman, apabila kalian diseru untuk menunaikan sholat Jum’at, maka BERLARILAH kalian MENGINGAT Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (QS. Al-Jum’ah: 9)

2. Melakukan Kebaikan: perintahnya adalah “Berlombalah!”
“Maka BERLOMBA-LOMBALAH dalam berbuat KEBAIKAN.” (QS. Al-Baqarah: 148)

3. Meraih Ampunan: perintahnya adalah “Bersegeralah!”
“Dan BERSEGERALAH kamu menuju AMPUNAN dari Tuhanmu dan menuju SURGA…”(QS. Ali Imron: 133)

4. Menuju Allah: perintahnya adalah “Berlarilah dengan cepat!”
“Maka BERLARILAH DENGAN CEPAT kembali ta’at kepada ALLAH.” (QS. Adz-Dzaariyat: 50)

5. Menjemput Rizki (Duniawi): perintahnya adalah “Berjalanlah!”
“Dialah yang menjadikan bumi mudah bagimu, maka BERJALANLAH di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari RIZKI-Nya.” (QS. Al-Mulk: 15)

Semestinya kita memahami, kapan kita perlu berlari, atau menambah kecepatan lari kita, atau bahkan cukup berjalan saja.
Jangan-jangan, selama ini kita merasa lelah, karena berlari mengejar dunia.
Ya Allah, bimbinglah kami…!

๐Ÿ“– #SapaQur'an
๐Ÿ‘ค Ustadz Herfi G. Faizi, Lc

(Diteruskan dari FB Ustadz Herfi G. Faizi, Lc)

MENJADI IBU YANG DIRINDUKAN

Oleh : Ustadz Bendri Jaisyurrahman

Kamis 19 November 2015

Ibu adalah profesi utama, yang lain adalah sambilan. Jangan menjadikan mengasuh anak adalah Sambilan. Karena kalau tidak si anak akan jadi 'sambal-sambal'an, cikal bakal cabe-cabean.

Kisah keteladan Ibu yang mencetak anak anak hebat,
Adalah Al-Nawar binti Malik, mempunyai anak bernama Zaid bin Tsabit.

Zaid waktu itu masih belia, tatkala ia mendengar seruan Rasulullah tentang Jihad. Ia mengambil pedang Ayahnya, dengan semangat 45 ia menemui Rasulullah. Pedang dan tubuh Zaid, masih lebih besar pedangnya. Rasulullah yang melihat Zaid yang begitu bersemangat, memerintahkan ia untuk pulang kembali pada Ibu nya. Karena memang aturan Perang dilarang Anak-anak, wanita dan orangtua. Zaid sedih dan kecewa. Tersedu ia menangis karena ditolak Rasulullah berjihad. Disinilah Peranan Bunda Hebat yang harus bisa membesarkan jiwa si anak. Ia tidak meremehkan motivasi kuat si anak. Bunda Al-Nawar mengatakan pada Zaid "anakku.. Jika Rasulullah, belum mengizinkanmu berjihad ke medang perang, ketahuilah nak, berjihad lah dengan jalan lain.. Berjihadlah lewat Pena anakku, Belajar, belajar, dan Hafalkan Alqur'an. Zaid lalu pergi kembali pada Rasulullah, kali ini tidak untuk berjihad memakai Pedang, tapi diminta mendengarkan Hafalan Alqur'annya. Waktu itu Alqur'an baru turun 17 juz. Dalam kurun singkat, Zaid telah merampungkan hafalannya. Allahu Akbar.
Zaid bin Tsabit si Pencatat Wahyu, anak muda dengan kecerdasan dan potensi gemilang.
Siapa yg berperan? Ibu.
Ibu jangan mematikan potensi anaknya.

Ulama mujahid bernama Faruq mempunyai Istri yg ditinggal olehsi suami selama 30 tahun. Diamanahkan uang kurang lebih sebesar 60 Milyar. Tapi ia tidak mempergunakan untuk hal keduniawian. Terbukti setelah 30 tahun, Faruq kembali, dan rumah mereka masih seperti yang dulu. Ternyata istri nya menginvestasikan uang tersebut untuk pendidikan anak nya. Anaknya seorang ulama besar bernama Rabi'atul Rabbiy, guru Imam Malik dan Imam Hanifah.

Lisan seorang ibu Keramat.

Alkisah seorang ibu yang sudah bersusah payah membuat jamuan makan yang lezat untuk para tamu nya. Tamu mulai berdatangan. Ketika hendak disajikan, terperanjat si ibu, mendapati anak nya menabur pasir diatas jamuan tersebut. Marah bukan kepalang. Ia memikirkan kalimat yang pas untuk itu. Lalu ia berujar "Anakku, ibu marah padamu, ibu doakan kamujadi Imam Masjidil Haram", terbukti si anak kemudian hari menjadi Imam Masjidil Haram. Dialah Syeikh Abdurahman Assudais.
Apa yang terjadi jika lisan ibu mendoakan yang buruk untuk anak? Walau dalam keadaan marah pun, ibu harus bisa mendoakan yang terbaik untuk anak. Karena lisan ibu keramat. Doa nya makbul.
Ibu adalah Pilar Negara.

Berdayakan Majelis Ta'lim. Majelis ta'lim adalah aset. Jika majelis ta'lim di Indonesia, didalamnya dibahas bagaimana mendidik anak, ada modul, dan kurikulum menjadi ibu yg hebat, maka kedepan kita tidak butuh menteri pemberdayaan wanita. Indonesia akan tumbuh menjadi negara yang kuat cerminan akhlaknya.

Dikisahkan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Ada seorang lelaki, meninggalkan Istri nya selama 2 tahun. Ketika kembali, ia mendapati istri nya tengah bersiap melahirkan. Marah, kecewa, ia menuduh istri nya berselingkuh. Ia membawa Istri nya pada Khalifah Umar untuk diadili, dihukum rajam. Tiba tiba, Muaz bin Jabal, seorang pemuda yang terkenal kefasihannya akan ilmu fiqih berkata.. "Ada 3 hak yang harus dilaksanakan terlebih dahulukan wahai Khalifah. Hak bayi untuk hidup, hak mendapat ASI selama 2 tahun, dan terakhir, pastikan dulu jangan-jangan lelaki tersebut memang bapak bayi tsb. Ketika si bayi lahir, terkejutlah lelaki tersebut, ternyata si bayi sudah memiliki gigi lengkap. Jadi ia berada di kandungan ibu nya selama 2 tahun. Lelaki itu menyesal telah menuduh istri nya.

Hari itu Umar bin Khatab mengumpulkan rakyatnya, dihadapan mereka ia memuji Muaz bin Jabal. Ia memuji Muaz yg menghindarkan Umar dari kesalahan seorang Khalifah. Ia memuji Ibu Muaz yg melahirkan anak sehebat dan sepintar Muaz bin Jabal. Lelaki sholeh yang cerdas.

▶Sifat seorang ibu yg harus dimiliki :
Kata Rasulullah, nikahilah wanita yg memiliki sifat wadud (kasih sayang) dan subur (bisa melahirkan).
Tapi kenyataan, banyak ibu bisa melahirkan tapi tidak memiliki sifat wadud.

▶Fenomena Mother distrust

Silahkan browsing "mama bangs*t", maka akan muncul ribuan tweet anak-anak remaja mengtweet "mama bangs*t" atau memaki ibu mereka pada akun sosialnya. Menyedihkan. Apa pasal?
Rupanya, banyak ibu sekarang, yang melupakan arti bonding, atau kelekatan kasih sayang untuk anak anaknya.

Ada seorang anak Pejabat, yang memiliki kelimpahan materi. Membuang Iphone seharga 3juta rupiah, melempar laptop mac seharga 35juta rupiah ke kolam renang rumahnya. Hanya karena dilarang keluar malam oleh Ayahnya. Ketika si ibu datang, melarang anaknya, keluar lah kalimat kebun binatang pada si ibu.. *Astaghfirullah..
Setelah diselidiki. Si anak curhat. Bahwa sejak bayi, ia tidak punya bonding terhadap ibu nya. Ibu nya terlalu sibuk bekerja meraih karir, ia jarang merasakan belai kasih ibu nya.

Para Bunda, ternyata hak anak untuk bisa menyusui adalah mutlak, dia menemukan kasih sayang, kenyamanan, cinta kasih lewat emotional bonding dgn ibu nya ketika menyusu. Jangan pernah cepat-cepat disapih.

Maka nya, ketika anak masih bayi, tidak ada istilah bau tangan, anak butuh segera gendong. Karena dia butuh mendapatkan rasa aman dan cinta. Kalau dibiarkan lama-lama, dia akan menjadi anak yg memikirkan diri sendiri tidak memahami perasaan orang lain.
Fungsi ibu memberi rasa aman. Sedang Ayah, menegakkan aturan. Ketika ibu sebagai ratu di rumah tidak lagi dirindukan, anak akan betah lama lama di luar.
Harus menularkan energi positif kepada anak.
Ketika melihat anak bandel, nakal, harusnya anak tersebut lebih butuh kasih sayang dan perhatian kita.

Kebutuhan seorang ibu :
1. Ibu harus punya 'me time'
2. Couple
(ibu harus punya waktu berdua bersama pasangan. Wanita yang sehat jiwa nya, harus mengeluarkan 20.000 kata per hari. Jalan bersama, membahas tentang anak)
3. Family time
(waktu bersama keluarga inti)
4. Social Time
Aspek diatas harus seimbang. Skill dasar seorang wanita, menulis. Karena emosi yang tidak keluar atau disalurkan, akan rentan membuat ibu menjadi kasar dan emosional. Curahkan isi kepala dan hati lewat tulisan.

Rumus mendidik anak di era sekarang, adalah menjebol privasi si anak. Jangan GR ketika anak memprotect hp, jangan menganggap dia mandiri. Hati hati.
Kejadian nyata, anak 2 smp, punya akun fb, berteman dengan pemuda yang status FB nya penuh motivasi. Si gadis kagum. Kopi darat, si ibu tidak tahu.Ternyata si cowok punya niat tidak baik. Awal ketemuan pegangan tangan, lalu mulai berani yang lebih. Tapi si anak perempuan selalu menolak. Sampai suatu waktu, anak gadis di telepon pacarnya tengah malam, ia berbohong bilang menjadi korban begal. Si gadis karena kadung cinta, keluar malam itu hendak menolong pacarnya. Di tempat sepi, ia nyaris mau dinodai. Bersyukur ada bapak bapak melihat dan segera menolong anak gadis tersebut. Si ibu nyaris pingsan. Anak yang dikira baik, dikira tidur di kamarnya, ternyata sudah pacaran 2 tahun dengan pemuda tersebut. Si anak tidak mau cerita dan terbuka dengan bunda nya. Kenapa? Karena bunda nya bukan menjadi tempat yang asik untuk diajak curhat.
Ibu hrs punya skill dasar agar dirindukan anak.

*bisa memasak
(audience heboh byk yg protes), Ustadz mengatakan memang tugas seorang ibu bukan memasak, di kitab fiqih mana pun tdk dijelaskan tugas utama ibu memasak, krn kita membangun rumah tangga, bukan rumah makan. Harus bisa masak, agar anak kangen dgn masakan ibu.

*memijit
Anak sampai usia berapa pun butuh dipeluk dan disentuh. Ketika anak yg biasa dipijat di punggung, perut, dan tangan, maka ia akan terbiasa lancar bercerita. Maka nya profesi tukang pijit sekalian tukang pijit jadi konselor juga. Pelajari ilmu akupresure, akupuntur.

*mendengarkan
Kalau wanita ditanya banyak, jawab singkat, berarti dia lagi sedih. Kalau ditanya sedikit jawabannya banyak, tanda si ibu lagi happy.

Penutup :
Ketika ibu sudah dirindukan, maka  akan punya definisi indah tentang rumah..  Rumah dimana disana ibu berada. Ibu yang selalu punya cinta yg membuat anak ingin pulang.
----
〰〰〰
By : Nailah Assagaf
ikatlah ilmu dengan menulis

(Copas From Medchatsos

Hati Yang Bening

Suatu ibadah yang sangat bernilai di sisi Allah, tapi sedikit wujudnya di tengah-tengah manusia… Dialah “hati yang bening”.

Sebagian dari mereka ada yang mengatakan, “Setiap kali aku melewati rumah seorang muslim yang megah, saya mendoakannya agar diberkahi”.

Sebagian lagi berkata, “Setiapkali kulihat kenikmatan pada seorang Muslim (mobil, proyek, pabrik, istri shalihah, keturunan yang baik), saya mendoakan: ‘Ya Allah, jadikanlah kenikmatan itu penolong baginya untuk taat kepada-Mu dan berikanlah keberkahan kepadanya’”.

Ada juga dari mereka yang mengatakan, “Setiap kali kulihat seorang Muslim berjalan bersama istrinya, saya berdo’a kepada Allah, semoga Dia menyatukan hati keduanya di atas ketaatan kepada Allah”.

Ada lagi yang mengatakan, “Setiapkali aku berpapasan dengan pelaku maksiat, kudoakan dia agar mendapat hidayah”.

Yang lain lagi mengatakan, “Saya selalu berdo’a semoga Allah membrikan hidayah kepada hati manusia seluruhnya, sehingga leher mereka terbebas (dari neraka), begitu pula wajah mereka diharamkan dari api neraka”.

Yang lainnya lagi mengatakan: “Setiapkali hendak tidur, aku berdoa: ‘Ya Rabb-ku, siapapun dari kaum Muslimin yang berbuat zalim kepadaku, sungguh aku telah memaafkannya. Oleh b itu, maafkanlah dia, karena diriku terlalu hina untuk menjadi sebab disiksanya seorang muslim di neraka’”.

Itulah hati-hati yang bening. Alangkah perlunya kita kepada hati-hati yang seperti itu.

Ya Allah, jangan halangi kami untuk memiliki hati seperti ini, karena hati yang jernih adalah penyebab kami masuk surga.

Suatu malam, Al Hasan Al Bashri berdo’a, “Ya Allah, maafkanlah siapa saja yang menzalimiku”… dan ia terus memperbanyak do’a  itu!

Maka ada seseorang yang bertanya kepadanya, “Wahai Abu Sai’d (Al Hasan Al Bashri), sungguh malam ini aku mendengar engkau berdoa untuk kebaikan orang yang menzalimimu, sehingga aku berangan-angan, andai saja aku termasuk orang yang menzalimimu, maka apakah yang membuatmu melakukannya?”.

Beliau menjawab: “Firman Allah:

๏ป“َ๏ปคَ๏ปฆْ ๏ป‹َ๏ป”َ๏บŽ ๏ปญَ๏บƒَ๏บปْ๏ป َ๏บขَ ๏ป“َ๏บ„َ๏บŸْ๏บฎُ๏ปฉُ ๏ป‹َ๏ป َ๏ปฐ ๏บ๏ปŸ๏ป َّ๏ปช

“Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya kembali kepada Allah’”. (QS. Asy-Syuuro: 40)

(lihat kisah ini pada kitab Syarah Shohih Bukhori, karya Ibnu Baththol, 6/575-576).

Sungguh, itulah hati yang dijadikan shalih dan dibina oleh para pendidik dan para guru dengan berlandaskan Al-Qur’an dan as-Sunnah. Maka, selamat atas surga yang didapatkan oleh mereka.

Janganlah engkau bersedih meratapi kebaikanmu. Sebab jika di dunia ini tidak ada yang menghargainya, yakinlah bahwa di langit ada yang memberkahinya.

Hidup kita ini bagai bunga mawar. Padanya terdapat keindahan yang membuat kita bahagia, namun padanya juga terdapat duri yang menyakiti kita.

Apapun yang ditakdirkan menjadi milikmu akan mendatangimu walaupun engkau lemah!

Sebaliknya apapun yang tidak ditakdirkan menjadi milikmu, engkau tidak akan dapat meraihnya, bagaimanapun kekuatanmu!

Segala puji bagi Allah atas segala nikmat, karunia, dan kebaikan-Nya.

Semoga Allah menjadikan hari-harimu bahagia dengan segala kebaikan dan keberkahan.

***

(Kisah ini merupakan terjemahan dari sebuah status berbahasa arab)

Penerjemah: Ust. Musyaffa Ad Darini, Lc., MA.

✨ Mendidik Anak Tangguh di Era Generasi Cyber

Assalaamu'alaykum Wr Wb ✨

Bersama :
๐Ÿ‘ณ๐Ÿผ Ustadz Bendri Jaisyurrahman
(Penggiat Komunitas @SahabatAyah)

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

๐Ÿ“œDalam mendidik anak tantangan setiap zaman itu berbeda, zaman dahulu dan sekarang berbeda. Dahulu tantangannya tidak begitu dahsyat. Segalak-galaknya orang tua ketika marah, anak masih memiliki keinginan untuk pulang. Karena dulu hiburan tidak banyak, televisi pun ada tapi tidak banyak, jika adapun tidak banyak stasiun televisinya. Dulu lingkungan masih banyak kebun, sawah, belum ada mall, bioskop, dsb. Sehingga dulu orang tua yg tidak punya bekal dalam mendidik anak masih bisa mengatasi permasalahan anak dan membuatnya untuk ingin pulang. Sebab ketika di luar rumah anak pun juga bingung mau melakukan apa. Namun seiring berkembangnya zaman, teknologi pun juga berkembang, zaman berubah. Jangan sampai ketika kita memiliki anak, menjadikannya anak yg lemah. Hendaklah kita khawatir, kita takut meninggalkan anak-anak kita dalam keadaan lemah. Anak-anak yg lemah inilah yg mudah tergerus oleh arus zaman. Anak-anak yg lemah yg tidak siap menghadapi perkembangan zaman. Anak menjadi mudah ikut-ikutan. Dan jangan sampai kita  menjadi generasi yg ikut-ikutan, jika orang lain baik ikut baik, jika orang lain buruk ikut buruk. Hal ini terjadi karena akarnya tidak kokoh.

๐Ÿ“œ๐Ÿ’ŽDalam Q. S. Ibrahim : 24-27 terdapat pelajaran yg sangat berharga untuk bisa kita renungkan dan diambil hikmahnya

๐Ÿ’ŽAyat 24

ุฃَู„َู…ْ ุชَุฑَ ูƒَูŠْูَ ุถَุฑَุจَ ุงู„ู„َّู‡ُ ู…َุซَู„ًุง ูƒَู„ِู…َุฉً ุทَูŠِّุจَุฉً ูƒَุดَุฌَุฑَุฉٍ ุทَูŠِّุจَุฉٍ ุฃَุตْู„ُู‡َุง ุซَุงุจِุชٌ ูˆَูَุฑْุนُู‡َุง ูِูŠ ุงู„ุณَّู…َุงุกِ

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,

๐Ÿ’ŽAyat 25

ุชُุคْุชِูŠ ุฃُูƒُู„َู‡َุง ูƒُู„َّ ุญِูŠู†ٍ ุจِุฅِุฐْู†ِ ุฑَุจِّู‡َุง ۗ ูˆَูŠَุถْุฑِุจُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุงู„ْุฃَู…ْุซَุงู„َ ู„ِู„ู†َّุงุณِ ู„َุนَู„َّู‡ُู…ْ ูŠَุชَุฐَูƒَّุฑُูˆู†َ
pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

๐Ÿ’ŽAyat 26

ูˆَู…َุซَู„ُ ูƒَู„ِู…َุฉٍ ุฎَุจِูŠุซَุฉٍ ูƒَุดَุฌَุฑَุฉٍ ุฎَุจِูŠุซَุฉٍ ุงุฌْุชُุซَّุชْ ู…ِู†ْ ูَูˆْู‚ِ ุงู„ْุฃَุฑْุถِ ู…َุง ู„َู‡َุง ู…ِู†ْ ู‚َุฑَุงุฑٍ
Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.

๐Ÿ’ŽAyat 27

ูŠُุซَุจِّุชُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ุจِุงู„ْู‚َูˆْู„ِ ุงู„ุซَّุงุจِุชِ ูِูŠ ุงู„ْุญَูŠَุงุฉِ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ูˆَูِูŠ ุงู„ْุขุฎِุฑَุฉِ ۖ ูˆَูŠُุถِู„ُّ ุงู„ู„َّู‡ُ ุงู„ุธَّุงู„ِู…ِูŠู†َ ۚ ูˆَูŠَูْุนَู„ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ู…َุง ูŠَุดَุงุกُ
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.

๐Ÿ“œAnak yang lemah, akan mudah roboh, mudah galau, dan mudah stres. Ciri anak yg lemah dia mudah sekali putus asa. Inilah zaman yg akan kita hadapi, zaman Cyber, maka  diperlukan bekal ilmu yang baik dalam mempersiapkan generasi yg tangguh. Agar tidak menciptakan generasi yang mudah ikut apa yg dikatakan orang.

๐Ÿ“œ๐Ÿ“ŒGenerasi Cyber :
๐Ÿ“Œ disebut juga dengan I-Generation, generasi Z, generasi Net, generasi Internet.
๐Ÿ“Œ Lahir pada tahun 1995 keatas dan identik dengan era digital.
๐Ÿ“Œ Ciri-ciri : 
๐Ÿ”น Fasih teknologi
๐Ÿ”น Jaringan sosial via media
Pada zaman ini sulit kita temukan anak yang tidak memiliki sosial media. Minimal pasti punya facebook, twitter, ataupun path.
๐Ÿ”น Punya jaring sosial
๐Ÿ”น Multitasking
Akibatnya membuat anak tidak fokus.
๐Ÿ‘‰๐Ÿป Naik motor sambil balas sms,
๐Ÿ‘‰๐Ÿป Setelah shalat yang dicari HP, dzikir sambil buka whatshapp.
Yg mana jika hal ini dibiarkan akan sangat membahayakan.
๐Ÿ”น Instan
Apapun inginnya selalu instan, makanannya instan. Dan orang tua pun terbawa dalam situasi ini. Dalam mendidik anak maunya juga instan,  apapun yang instan tidak akan bertahan lama dan tidak baik. Orang tua ingin menyulap anaknya menjadi baik dalam seketika, padahal untuk membentuk karakter yang baik pada anak itu diperlukan proses. Karena terbawa situasi ini, akhirnya orang tua tidak mau melewati proses tersebut. Anak bandel sedikit, langsung ingin dimarahi ataupun di-pesantren-kan. Padahal orang tua sangat berperan penting dalam proses pembentukan karakter anak. Dan dalam melewati proses ini orang tua harus sabar dan sangat diperlukan ilmu.

๐Ÿ”…Fenomena saat ini yang sering terjadi seorang ibu tidak siap utk menyusui anaknya. Belum 2 tahun sudah ingin disapih, atau diberikan susu melalui botol sehingga hubungan batin ibu dan anak kurang dekat. Padahal saat menyusui anak itulah moment yg sangat penting untuk menjalin hubungan batin antara anak dan ibu.

๐Ÿ”…Orang jadi lebih suka mendapat gelar yang banyak dengan waktu yg cepat daripada mendapat ilmu yg banyak. Kalau perolehan tersebut diiringi dengan  proses yang bagus tidak masalah. Artinya dalam mendapatkan gelar tersebut kita menjalani prosesnya dengan baik tidak hanya asal cepat. Sehingga dengan perolehan tersebut membuat kita semakin bermanfaat.

๐Ÿ”…Dalam menghafal Al Quran pun juga tidak bisa instan, karena Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur. Al Quran bukan hanya untuk selesai dihafalkan, namun untuk dipelajari, ditadabburi, dan dijadikan sebagai sarana untuk belajar akhlak. Sehingga akhlak kita mencerminkan seorang penghafal Al Quran.  

๐Ÿ“œ๐Ÿ“ŒDampak kualitas generasi Cyber
๐Ÿ“Œ Menjadi Asosial
Ada kejadian mengelak, karena cuma diajari untuk 'ngelike' dan komentar. Kurang peka dalam tindakan.
๐Ÿ“Œ Terburu-buru dan menjadi tidak teliti
๐Ÿ“Œ Tidak tangguh dalam proses, gampang putus asa
๐Ÿ‘‰๐Ÿป Karena terbiasa di gadget jika tidak suka tinggal hapus, tidak suka group langsung left.
๐Ÿ“Œ Techno Junkies
Lebih takut kehilangan gadget daripada orangtua
๐Ÿ‘‰๐ŸปKalau dulu sandang, pangan, papan. Sekarang menjadi sandang, pangan, pulsa, paket data.
--> Rela lapar demi pulsa
๐Ÿ“Œ Konsumtif
Mengikuti pola perkembangan teknologi, namun tidak mengukur gaji orang tua.
Ketika orang tua tidak mampu memberikannya, maka dia rela untuk menjual diri.
Naudzubillah..๐Ÿ˜ฑ

"Anak menjadi takut sendiri dalam kebenaran daripada beramai dalam kemaksiatan."

"Islam asal mulanya asing, sampai akhirnya pun akan asing."

๐Ÿ“œKita harus menyiapkan anak untuk menghadapi tantangan. Jangan membiarkan anak dengan yg manis karena dia akan mengalami stroke jiwa : tidak siap menghadapi realitas. Collapse, yaitu ketika realitas tidak sesuai dengan harapan.
๐Ÿ“Œ Ikut-ikutan dan mudah dipengaruhi

๐Ÿ“œ๐Ÿ“ŒMendidik anak tangguh : belajar dari Yusuf AS
๐Ÿ“Œ Kisah yusuf adalah kisah terbaik
๐Ÿ’ŽQ. S. Yusuf : 3๐Ÿ’Ž

ู†َุญْู†ُ ู†َู‚ُุตُّ ุนَู„َูŠْูƒَ ุฃَุญْุณَู†َ ุงู„ْู‚َุตَุตِ ุจِู…َุง ุฃَูˆْุญَูŠْู†َุง ุฅِู„َูŠْูƒَ ู‡َٰุฐَุง ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ ูˆَุฅِู†ْ ูƒُู†ْุชَ ู…ِู†ْ ู‚َุจْู„ِู‡ِ ู„َู…ِู†َ ุงู„ْุบَุงูِู„ِูŠู†َ
Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.

๐Ÿ“Œ Disebut terbaik selain karena kisahnya yg paling lengkap dalam satu surat juga memiliki unsur drama yg tinggi
๐Ÿ“Œ Memiliki pesan yg kuat akan kemampuan seorang hamba dalam melewati ujian

๐Ÿ“œ๐Ÿ“ŒSeseorang dikatakan tangguh, apabila mampu menghadapi ujian dalam 3 hal (Merujuk kisah Yusuf AS) :
๐Ÿ“Œ Ujian dalam situasi sulit, yaitu ketika hampir dibunuh oleh saudara kandungnya, karena merasa iri. Saudaranya cemburu karena Yusuf AS paling disayangi oleh ayahnya.
๐Ÿ“Œ Ujian syahwat, yaitu ketika digoda oleh Zulaikah
๐Ÿ“Œ Ujian kemarahan, saat bertemu kembali dengan saudaranya, yang dulu pernah ingin membunuhnya, namun beliau tidak membalas dan mencacinya. Hal ini menunjukkan kematangan emosional.

๐Ÿ“œ๐Ÿ“ŒYusuf Pemuda Tangguh
๐Ÿ“Œ Tangguh dalam melewati Ujian Syahwat
๐Ÿ’ŽQ. S. Yusuf : 24๐Ÿ’Ž

ูˆَู„َู‚َุฏْ ู‡َู…َّุชْ ุจِู‡ِ ۖ ูˆَู‡َู…َّ ุจِู‡َุง ู„َูˆْู„َุง ุฃَู†ْ ุฑَุฃَู‰ٰ ุจُุฑْู‡َุงู†َ ุฑَุจِّู‡ِ ۚ ูƒَุฐَٰู„ِูƒَ ู„ِู†َุตْุฑِูَ ุนَู†ْู‡ُ ุงู„ุณُّูˆุกَ ูˆَุงู„ْูَุญْุดَุงุกَ ۚ ุฅِู†َّู‡ُ ู…ِู†ْ ุนِุจَุงุฏِู†َุง ุงู„ْู…ُุฎْู„َุตِูŠู†َ
Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.

๐Ÿ“œYang dialami oleh Yusuf AS adalah ujian yg paling berat. Bukan hanya ujian berupa beratnya penderitaan. Namun juga tentang perjuangan menjaga kesucian dari melawan syahwat yang menggoda.
๐Ÿ“œYusuf AS asalnya dari Palestin, kemudian dibuang oleh saudaranya, yang kemudian terbawa ke Mesir.
๐Ÿ“œDi negeri orang , ketika orang ingin berbuat maksiat, itu bebas, lebih mudah, karena merasa tidak ada yang mengenalnya. Sedangkan ketika di negeri sendiri pasti mikir, karena malu terhadap orang yg mengenalnya.

๐Ÿ“œSeseorang dikatakan tangguh saat menghadapi ujian justru bukan saat dirumah ataupun di pesantren. Namun ketika dilingkungan yg heterogen, kita bisa menghadapi atau tidak.

๐Ÿ“œ๐Ÿ“ŒNabi Yusuf AS, menghadapi ujian syahwat yg berat, karena ia digoda:
๐Ÿ“Œ Di negeri orang, jauh dengan keluarga, orang di sekitar tidak ada yg mengenalnya.
๐Ÿ“Œ Oleh wanita yg sangat cantik, Istri pembesar yg punya otoritas. Jika tidak dituruti maka akan dibunuh atau dipenjarakan.
๐Ÿ‘ฎ๐Ÿป๐Ÿ‘๐Ÿป Ciri pemuda tangguh : Tidak mudah memakai fikih darurat ketika terdesak dalam suatu masalah/ujian.
๐Ÿ“Œ Dalam keadaan terdesak dan terpaksa
๐Ÿ“Œ Digoda di ruangan yang sepi dan dikunci.
๐Ÿ“Œ Yusuf AS pun memiliki gejolak nafsu, ia menyukai wanita tersebut. Hal ini membuktikan bahwa Yusuf AS, normal.

๐Ÿ‘‰๐ŸปKelima hal tersebut tentu saja tidak mudah untuk dilalui oleh seseorang. Banyak kita mendengar dan menyaksikan anak muda terjerumus dalam perilaku seksual yang diharamkan. Pacaran dijadikan sarana untuk menyalurkan syahwat kepada lawan jenisnya. Tidak hanya dilakukan dalam ruangan yg sepi, terkadang mereka pun tanpa malu melakukannya di tengah keramaian.
๐Ÿ‘ฎ๐Ÿป๐Ÿ‘‰ Yusuf AS, adalah manusia pilihan. Ia memiliki wajah yang tampan diatas rata-rata dan mempesona banyak wanita. Namun ia tidak menjadikannya sebagai  sarana untuk memperdaya wanita demi kepuasan syahwatnya. Ia begitu sungguh-sungguh dalam menjaga kehormatan dirinya.
Keren ๐Ÿ’Ž✨

๐Ÿ“œ๐Ÿ“ŒBagaimana cara Yusuf AS membebaskan dari ujian ini?

Mendapat petunjuk Allah SWT,

๐Ÿ’ŽIbnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Abusy Syekh meriwayatkan dari Qotadah dalam ayat yang berbunyi {ู„َูˆْู„ุง ุฃَู†ْ ุฑَุฃู‰ ุจُุฑْู‡َุงู†َ ุฑَุจِّู‡ِ } ia berkata : Yusuf melihat tanda kekuasaan Rabb-nya, yang dengan izin-Nya, Allah SWT jauhkan ia dari maksiat; telah disampaikan kepada kami bahwa muncul wajah Ya’qub yang sedang menggigit kedua jarinya seraya berkata: Yusuf! Apakah kau hendak mengerjakan amalnya orang-orang yang bodoh, padahal dirimu telah tercatat sebagai salah satu Nabi! Maka itulah petunjuk yang dimaksud dan Allah SWT mencabut setiap syahwat yang ada di setiap persendiannya

Muhammad bin Sirin berkata: Ya’qub alaihis salam terlihat sedang menggigit kedua jarinya sambil berkata: Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim Khalilur Rahman (Kekasih Allah yang Maha Rahman), namamu tercatat di antara para Nabi, sementara kamu sekarang melakukan perbuatan orang-orang bodoh.

Keterangan diatas memberikan gambaran kepada kita bahwa sosok Ya’qub sebagai seorang ayah memiliki hubungan yg sangat dekat dengan anaknya. Bahkan dalam situasi darurat ia masih menjadi pengingat bagi anaknya untuk menjaga kesucian dan kehormatannya. Nasehat yang diberikan begitu membekas dalam ingatan sehingga terpancar dengan jelas di depan Yusuf  AS sosok wajah ayahnya. Padahal sang ayah terpisah jauh darinya. Yusuf berada di Mesir sedangkan ayahnya berada di negeri Syam.

๐Ÿ“œ๐Ÿ“ŒPeran AYAH dalam membentuk anak tangguh :
๐Ÿ“Œ Kedekatan hubungan di masa kecil-ikatan batin yg kuat AYAH dan anak
๐Ÿ“Œ Ditandai dengan cerita akan mimpi yg sifatnya privat
๐Ÿ’ŽQ. S. Yusuf : 4๐Ÿ’Ž

ุฅِุฐْ ู‚َุงู„َ ูŠُูˆุณُูُ ู„ِุฃَุจِูŠู‡ِ ูŠَุง ุฃَุจَุชِ ุฅِู†ِّูŠ ุฑَุฃَูŠْุชُ ุฃَุญَุฏَ ุนَุดَุฑَ ูƒَูˆْูƒَุจًุง ูˆَุงู„ุดَّู…ْุณَ ูˆَุงู„ْู‚َู…َุฑَ ุฑَุฃَูŠْุชُู‡ُู…ْ ู„ِูŠ ุณَุงุฌِุฏِูŠู†َ
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku".

๐Ÿ‘‰๐ŸปYusuf memanggil ayahnya : yaa Abati,
Kenapa memakai kata Abati ?
Dalam bahasa arab Abi adalah panggilan untuk ayah dalam jarak dekat, sedangkan Abati untuk jarak jauh, yg menandakan sangat rindunya.
Lalu dalam kisah Yusuf tersebut terjadi dalam jarak dekat, namun kenapa memakai kata Abati?
Hal ini menunjukkan bahwa sangat rindunya Yusuf AS dengan ayahnya, walaupun dalam jarak dekat. Masya Allah, sosok AYAH yg dirindukan walaupun jaraknya dekat, hal ini menunjukkan begitu dekatnya seorang Ya'qub AS dengan anaknya.

๐Ÿ“Œ Ada cerita mimpi. Sejatinya ketika anak cerita mimpi, berarti tidak ada privasi antara AYAH dan anak.

๐Ÿ“œ๐Ÿ“ŒTugas orang tua di era Generasi Cyber
๐Ÿ“Œ Menjebol privasi remaja
๐Ÿ“Œ Privasi di kalangan remaja sejatinya membunuhnya
๐Ÿ“Œ Anak remaja butuh bimbingan meski merasa sudah dewasa karena masih minim pengalaman
๐Ÿ“Œ Menjalin kedekatan sedini mungkin

๐Ÿ“œ๐Ÿ“Œ5 masa krisis seorang anak, dimana masa-masa ini sosok seorang AYAH sangat berperan :
๐Ÿ“Œ Awal sekolah
๐Ÿ“Œ Menjelang pubertas
๐Ÿ“Œ Pubertas
๐Ÿ“Œ Persiapan nikah
๐Ÿ“Œ 5 tahun pertama usia pernikaan
   --> AYAH berperan penting sebagai penyelamat.
   --> Nasehat seorang AYAH akan membekas hingga anak beranjak remaja. AYAH akan dijadikan rujukan pertanyaan. Ayah yang tidak dekat dengan anaknya maka siap-siap mendapatkan menantu yg menyesakkan hati.

๐Ÿ“œ๐Ÿ“ŒPeran IBU dalam era Generasi :
๐Ÿ“Œ Memberikan rasa nyaman, sebagai magnet yang membuat anak ingin pulang sedangkan AYAH sebagai pemandu dan pagar dalam menghadapi tantangan dunia luar
๐Ÿ“Œ Petaka pertama pengasuhan : ketika ibu tidak lagi dirindukan
๐Ÿ“Œ Tugas ibu : dirindukan oleh anak
๐Ÿ“Œ Miliki skill agar dirindukan

๐Ÿ“Œ Ikatan ibu dan anak kurang dekat : ditandai dengan ibu yg salah dalam memberikan ASI. Disapih ketika belum waktunya, jarang dipeluk, memberikan susu melalui botol.

๐Ÿ’Ž✨ Menjadi ibu yang dirindukan, harus memiliki 3 skill :
๐Ÿ”น Bisa memasak
๐Ÿ”น Bisa memijat
Memberikan sentuhan kehangatan kepada anak, karena dengan memijat ini bisa dijadikan sebagai jalan untuk bercerita antara anak-ibu, momen menjalin kedekatan.
๐Ÿ”น Bisa menjadi pendengar yg baik

Wallahu a'lam bishshawab

✨Karena kami tidak sekedar memberi informasi tapi senantiasa untuk selalu menginspirasi๐Ÿ˜„

Wassalaamu'alaykum Wr Wb

๐ŸŒ : mesjidui.ui.ac.id
๐Ÿ“น : bit.ly/mesjidui
๐Ÿค : @masjidUI