20 Agu 2012

"Ngomong-ngomong bentar lagi mau dapat mantu ni?"


Tahun ini aku masih sendiri. Lebaranpun sendiri. Kemana-mana hanya membawa dua kaki. Belum ada yang berdiri di samping. Kalimat yang agak lebai yah, hehehe. Sebenarnya, aku kemana-mana di hari lebaran sama orangtua atau saudara hehehe, bukan sendirian dengan makna sebenarnya.
Tapi, aku tidak mau melepaskan rasa sukurku padaNya, yang telah memberikan aku kesempatan untuk menghirup udara Idul Fitri 1433H dan masih diberi kesempatan untuk menyambung tali silaturahim dengan saudara-saudaraku. Alhamdulillah...

Pagi itu, 19 Agustus 2012 takbir menggema disetiap sudut bumi. Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar walillah ilham...
Aku dan orang tuaku melaksanakan sholat sunah Idul Fitri di Mesjid di dekat rumahku. Sholat Ied berjalan dengan hikmat. Sebagian jamaa'ah yang mengikuti sholat di mesjid Al Muslimin menitikkan air mata ketika sang Khatib menyampaikan Khutbahnya. Dan aku salah satunya.
salah satu kisah yang disampaikan khatib 
"Dulu pada zaman Nabi Muhammad SAW ketika hari raya Idul Fitri, terkisahlah seorang anak yatim yang bertemu dengan Rasulullah SAW. Anak itu sangat compang camping, tiada kebahagiaan diwajahnya, padahal hari itu seharusnya ia bahagia seperti teman-temannya yang tengah bersuka cita di hari raya bersenda gurau dengan keluarga dan menggunakan pakaian bagus. Anak itu meluapkan segala kesedihannya pada Rasulullah SAW, tanpa ia ketahui bahwa yang tengah dihadapannya adalah Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW menghiburnya :
"Nak, maukah kau kujadikan anakku, Aisyah sebagai ibumu, fatimah sebagai kakakmu? *saya lupa sabda beliau selanjutnya*
Kemudian anak itu langsung menyadari bahwa yang tengah dihadapannya adalah Baginda Nabi Muhammad SAW. Langsung ia memeluk Rasullullah SAW, kemudian Rasulullah SAW mengajaknya kedalam rumah, dan ketika keluar rumah wajah anak itu menjadi berseri-seri dan diselimuti kebahagiaan " 
Ya begitulah kira-kira kurang lebih kisahnya, sungguh kisah penuh makna. Hanya dengan sedikit perhatian dari Rasulullah SAW telah mengembalikan kebahagiaan seseorang.
Begitulah hendaknya kita sebagai seorang muslim yang mengikuti akhlak Rasulullah SAW. Jika setiap kita seperti itu, tidakkah begitu indahnya hidup ini? Tidak ada lagi wajah muram yang memenuhi pelataran jalan.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillah Ilham.
Allah maha besar! Tiada kekuasaan selaian kekuasaanNya.

Selesai sholat, 
Aku dan orangtuaku bersilaturahim dirumah nenekku (orangtua dari papa). Seperti tahun-tahun sebelumnya, saudara-saudara papapun juga ikut berkumpul ditambah lagi anak-anaknya (alias sepupu-sepupuku dan keponakan-keponakanku) rame deh pokoke.

Hal yang mengejutkan,
Ditengah asyik-asyiknya ngobrol, papaku yang selama ini aku pikir cuek dengan "ceritaku" mendadak membuat wacana yang tak elak memerahkan wajahku (lebay).
"Ngomong-ngomong bentar lagi mau dapat mantu ni "
Dengan sigap aku meletakkan telunjuk di bibirku (memberi syarat). 
Hingga akhirnya, terbentuklah sebuah "gosip " kalau aku akan menikah sebentar lagi....
Addduuuuh!!! Perutku jadi mules kepalaku senut-senut...
Memang sih, sebelum lebaran ini ada seorang ikhwan yang telah kuperoleh biodatanya, tapi hatiku belum mantab untuk menikah, sehingga belum ada terpikir kesana.
Tapi, nggak apalah semoga gosip itu menjadi Do'a. Supaya, lebaran berikutnya udah ada pendamping disisku...Amiiiin ^^

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya...silahkan tinggalkan sarannya...^_^